ilustrasi
ilustrasi
RMOL. Alasan untuk melakukan reshuffle kabinet sangat kuat dari dua sisi, yakni kepercayaan publik dan kegagalan kabinet. Masalahnya adalah bagaimana reshuffle itu dilakukan agar fungsi kabinet nyata terpenuhi.
Anggota Majelis Pertimbangan Partai Serikat Rakyat Independen (SRI), Arbi Sanit, menyatakan, kepercayaan publik pada pemerintah dirusak oleh partai politik. Arbi menunjuk kenyataan para menteri yang tersangkut kasus korupsi berasal dari partai politik. Kedua, penilaian publik melalui poling menunjukkan kepercayaan pada partai sudah sangat rendah.
"Kesimpulannya, mesti dihindarkan orang partai dalam kabinet. Kalau ada implikasi pada koalisi, itu adalah resiko yang harus diambil presiden. Tantangan itu akan membuktikan presiden punya akal mengatasi masalah," kata pria yang pernah dikenal publik sebagai pakar politik ini kepada Rakyat Merdeka Online, Rabu (28/9).
Populer
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
Senin, 15 Desember 2025 | 21:49
UPDATE
Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09
Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51
Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35
Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25
Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45
Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39
Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09
Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00