presiden sby/ist
presiden sby/ist
RMOL. Harus diakui, pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono selama dua periode ini tidak kuat secara politik. Makanya, dia mengakomodasi berbagai kelompok masyarakat dalam kabinetnya.
"Semua tahu pemerintahan SBY pada dasarnya secara politik lemah. Sehingga dia harus membangun koalisi. Lalu faksi-faksi dipertimbangkan masuk ke dalam kabinet. Ada parpol, dari golongan tertentu, dari perempuan. Jadi variabelnya cukup banyak," kata pengamat ekonomi Revrisond Baswir kepada Rakyat Merdeka Online petang ini.
Tak hanya itu, Presiden juga mempertimbangkan aliran ideologi ekonomi. Dalam hal inilah, Presiden SBY mengakomodasi Mari Elka Pangestu, yang dikenal sebagai sosok neoliberal, masuk dalam pemerintahannya selama dua periode.
Populer
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
Senin, 15 Desember 2025 | 21:49
UPDATE
Senin, 22 Desember 2025 | 08:06
Senin, 22 Desember 2025 | 08:00
Senin, 22 Desember 2025 | 07:45
Senin, 22 Desember 2025 | 07:24
Senin, 22 Desember 2025 | 07:15
Senin, 22 Desember 2025 | 07:10
Senin, 22 Desember 2025 | 07:00
Senin, 22 Desember 2025 | 06:56
Senin, 22 Desember 2025 | 06:30
Senin, 22 Desember 2025 | 05:59