Berita

Federasi Tenis In­ternasional (ITF)

Olahraga

Petenis Top Ancam Mogok

Jadwal Turnamen ITF Padat
RABU, 21 SEPTEMBER 2011 | 01:59 WIB

RMOL. Padatnya jadwal turnamen yang disusun Federasi Tenis In­ternasional (ITF) menuai pro­tes dari para petenis top du­nia. Bah­kan, mereka mengan­cam akan melakukan mogok main.

Salah satu petenis yang sa­ngat kesal dengan peraturan jad­wal turnamen ITF adalah An­dy Murray. Petenis Inggris R­­aya ini paling vokal menun­tut perubahan jadwal secepat­nya. Keluhan serupa juga diuta­rakan rekannya Andy Roddick.

“Ada kemungkinan kami melakukan aski mogok main. Saya telah berbicara dengan be­berapa pemain, mereka tidak ta­kut untuk melakukan itu,” ujar Murray.

Murray berharap perubahan jadwal ITF bisa direvisi karena akan merugikan para pemain. “Saya yakin para pemain saat ini sedang mempertimbangkan itu,” lanjut petenis peringkat em­pat dunia itu.

Seperti diketahui, dalam satu musim pemain top harus ber­­­­kom­petisi di empat grand slams, sem­bilan event mas­ters, mu­sim akhir babak fin­al tour dunia, dan be­be­ra­pa turnamen dengan kelas yang lebih ren­dah. Akibat dari jadwal yang me­pet, banyak pa­ra pemain yang akan keke­lahan sehingga ba­nyak me­ngalami kelelahan.

Sebelumnya, peraturan ini pernah diprotes oleh bekas pe­te­nis nomor satu dunia Rafael Nadal awal musim lalu. Sa­yang, protes Nadal tidak men­dapat tanggapan dari pihak ITF.

“Kami akan duduk dan mem­bicarakan ini dengan ITF, melihat apakah mereka bisa berembuk dan bila tidak kami per­gi dari sana. Kami hanya ingin hal-hal berubah, dengan lebih sedikit turnamen tiap ta­hun­nya,” katanya.

Sementara itu, pihak panitia penyelenggara ATF menyata­kan jadwal yang telah tersusun sudah memperhatikan kesehat­an dan ke­sejahteraan para pemain.

“Para pemain memang di­ha­ruskan untuk mengeluarkan pen­dapat tentang bagaimana per­tandingan berlangsung, dan itu menjadi salah satu alasan ATP Tour dibentuk dan hubu­ng­an se­ta­ra di antara panitia dan pemain,” tulis salah satu per­nyataan ATP.

Menurutnya, kesehatan dan ke­sejahteraan para pemain men­jadi yang terpenting. Bah­kan, ATP telah mengimple­men­tasikan  sejumlah perubah­an yang ditujukan bagi kese­hatan pemain di tahun-tahun ini, termasuk mengurangi jum­lah undian dari ATP World Tour Masters 1000 events, mem­berikan bye pada delapan unggulan teratas, dan meng­hilangkan final lima set.

“Kami tetap berkomitmen untuk bekerja dengan para pe­main dan badan-badan peme­rin­tahan lainnya untuk terus mengatasi masalah ini,” tutup pernyataan ATP tersebut.   [rm]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya