Berita

presiden sby/ist

Hanura: Reshuffle Cuma Pancingan, Lagu Lama SBY

SELASA, 20 SEPTEMBER 2011 | 11:39 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Kekecewaan mendalam publik kepada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, khususnya kinerja menteri di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, dijadikan momentum oleh SBY sebagai alat politik dagang sapi terkait penuntasan kasus bailout Bank Century.

Pernyataan itu keluar dari salah seorang petinggi Partai Hati Nurani Rakyat, Fuad Bawazier, yang juga pernah menjabat Menteri Keuangan di ujung era pemerintahan Soeharto.

"Ini memang ada satu faktor Bank Century yang sedang mengkristal. Ada arus kuat dari parlemen Senayan minta penuntasan kasus itu yang mengarah pada Hak Menyatakan Pendapat. Untuk mengurangi atau menggembosi tuntutan penuntasan Bank Century, maka isu reshuffle bisa jadi alat dagang sapi atau bargaining," jelas Fuad kepada Rakyat Merdeka Online, Selasa (20/9).


Menurutnya, di tengah isu reshuffle adalah hal biasa bila bermunculan aktivis-aktivis Parpol yang menjadi calo-calon pos kabinet. Hal itulah yang akan melemahkan agenda penyelesaian kasus Bank Century secara politik.

"Sekarang banyak aktivis-aktivis harap-harap cemas untuk bisa mendukung jadi alat dagang sapi. Ini pancingan, mudah-mudahan jangan ada politisi yang terpancing. Kalau terpancing, akan gembosi Bank Century maklum banyak yang mimpi kepingin jadi menteri, di partai-partai ada oknum yang jadi calo. Saya minta Parpol harus solid jangan takut reshuffle," tegasnya.

Fuad menegaskan, situasi kabinet saat ini memang memerlukan perombakan. Terutama dia melihat beberapa menteri yang terindikasi terlibat skandal korupsi di kementerian yang dipimpinnya, sebagai contoh adalah Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar dan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng. Ada pula menteri-menteri yang kondisi kesehatannya membuat mereka tidak bisa maksimal bekerja seperti Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih dan Menteri BUMN Mustafa Abubakar.

"Tidak usah ada kejadian apapun, menteri-menteri itu memang sudah seharusnya cepat diganti karena terindikasi dengan skandal. Tapi keadaan itu digunakan untuk selamatkan diri SBY dan mereka yang diduga kuat terlibat skandal Bank Century," jelasnya.

"Saat ini sedang terjadi perdebatan di internal partai-partai itu. Maka partai harus konsolidasikan diri jangan mau dagang sapi. Harus bisa dipisahkan kasus Bank Century dengan reshuffle. Ini pancingan-pancingan, lagu lama," imbuhnya.

Bagaimana dengan Partai Hanura sendiri? Apakah akan terbuka pada lamaran masuk kabinet?

"Emang gue pikirin," singkat Fuad sambil tertawa.[ald] 

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya