Berita

tb hasanuddin/ist

RESHUFFLE KIB II

TB Hasanuddin: Kepala BIN Sutanto Layak Dicopot!

SABTU, 17 SEPTEMBER 2011 | 16:33 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Rencana Presiden Yudhoyono mengganti beberapa pembantunya di kabinet ternyata mendapat sambutan hangat juga dari DPR. Tidak ada alasan lagi bagi SBY mempertahankan mereka yang bernilai merah alias tidak becus kerja.

"Termasuk Kepala Badan Intelijen Negara yang kinerjanya sangat merosot selama ini," kata Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin, kepada Rakyat Merdeka Online, Sabtu (17/9).

Menurut TB, dalam kurun dua tahun terakhir BIN di bawah kepemimpinan mantan Kapolri, Sutanto, hampir semua konflik sosial di Tanah Air tidak dapat terdeteksi sejak dini.


"Semua operasi penggalangan terhadap separatis juga gatot alias gagal total, separatis di Papua dan Maluku malah semakin berkibar. Semua operasi intelejennya mandul padahal menghabiskan biaya setengah triliun per tahun dari APBN," tutur  punawirawan Mayjen TNI ini.

Saat Komisi I memanggil Kepala BIN untuk Rapat Dengar Pendapat Umum beberapa hari lalu, TB mengakui performa Sutanto sangat mengecewakan. "Kita perdalam pertanyaan kasus kerusuhan Ambon bagaimana, kami tidak dapat jawaban. Dan sudah dua tahum kami tak dapat informasi yang aktual dan faktual dari kepala BIN," sesalnya.

Mantan Sekretaris Militer Presiden ini mengakui, Komisi I mengalami kesulitan kalau harus terus bekerjasama dengan Kepala BIN yang tidak mumpuni. Apalagi Komisi I bukanlah aparat intelijen yang bekerja di lapangan, sehingga ketidakbecusan Kepala BIN menambah beban kerja. Mereka pun tidak dapat membuat saran tepat kepada pemerintah dalam upaya meredam konflik sosial di daerah rawan seperti di Papua atau Maluku dan pada kasus-kasus lain yang memang harusnya memerlukan deteksi dini untuk pencegahan.

"Kepala BIN harus dijabat oleh orang yang benar-benar profesional, bukan  hanya karena jadi tim sukses semata. Jadi Ka BIN juga selayaknya dipertimbangkan untuk diganti," tandasnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya