Berita

aksi pemuka agama/rm

Cara Santun Lebih Memukul Perasaan SBY

SABTU, 17 SEPTEMBER 2011 | 14:16 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Presiden Susilo Bambang Yudhyono terus menerus mengklaim memegang teguh sekaligus mengkampanyekan politik santun di depan rakyat. Tapi SBY tidak menduga jargon politik santun itu malah memukul balik dia.

"Cara santun sangat boleh jadi lebih 'memukul' perasaan SBY," kata tokoh senior Partai Golkar, Zainal Bintang, kepada Rakyat Merdeka Online, Sabtu (17/9).

Hal itu dikatakan Bintang menanggapi protes damai berupa aksi doa dan puasa selama tiga hari, yang digelar para pemuka dan umat lintas agama-kepercayaan, beberapa ratus meter dari Istana Negara. Bahkan, melalui staf khususnya, Presiden sempat mengundang para tokoh agama untuk masuk ke Istana dan berdialog. Tapi undangan itu ditolak halus oleh para pemuka.


"Apa yang dilakukan kelompok lintas agama yang mengkritisi kepemimpinan SBY melalui sahur dan puasa bersama tiga hari di depan Istana sangat luar biasa 'memukul' perasaan SBY. Itu sebuah perlawanan melalui kalbu yang dalam," jelas Bintang.

Bintang menghormati apa yang dilakukan barisan pemuka agama. Aksi itu mencerminkan sebetulnya warga masyarakat tetap memperlakukan SBY secara santun. Bagaimanapun juga, SBY adalah presiden yang dipilih oleh mayoritas rakyat pada 2009.

Dalam menanggapi desakan rakyat yang telah sampai tingkat meminta pemerintahan berganti, menurut Bintang sangat besar kemungkinan SBY mewujudkan langkah reshuffle kabinet untuk meredakan kekecewaan rakyat. Isu reshuffle adalah salah satu pintu keluar SBY dari tekanan.

"Dengan reshuffle kabinet SBY ingin membuktikan dia sudah turun tangan. Nah, itu lebih baik daripada harus turun tahta," ujarnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya