Berita

presiden sby/ist

Isu Reshuffle, Ekspresi Kepanikan SBY yang Ogah Turun Tahta

SABTU, 17 SEPTEMBER 2011 | 13:01 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Tekanan masyarakat sipil yang semakin mengerucut menuntut Susilo Bambang Yudhoyono "turun tahta" akhirnya direspons SBY dengan menjanjikan reshuffle kabinet. Isu reshuffle pun menjadi hiruk pikuk di jagat politik.

Celakanya, respons SBY itu malah dirasakan masyarakat sebagai upaya pengalihan isu atas berbagai kegagalan SBY memberantas korupsi.

Menurut tokoh senior Partai Golkar, Zainal Bintang, tawaran reshuffle kabinet lebih bernada kepanikan menghadapi berbagai manuver gerakan masyarakat yang bernada kecewa.


"SBY agak panik karena ambruknya keutuhan Setgab Koalisi parpol dan merosotnya popularitas SBY yang telah banyak dipublikasi berbagai lembaga survei," kata Bintang kepada Rakyat Merdeka Online, Sabtu siang (17/9).

Wartawan senior itu mempertanyakan dasar pergantian menteri dan sumber perekrutan. Pertanyaan itu mengemuka mengingat dua menteri yang disorot tajam saat ini, yaitu Menpora Andi Mallarangeng (petinggi Demokrat) dan Menakertrans Muhaimin Iskandar (Ketum PKB), keduanya adalah adalah "anak emas" SBY di lingkaran parpol Setgab Koalisi.

Sulit bagi SBY untuk bersikap tegas, dan sulit juga untuk tidak bersikap tegas. Bintang mengingatkan bahwa dirinya pernah memberi saran kepada SBY agar segera "turun tangan" membenahi kemelut korupsi yang melanda semua lini pemerintahan, karena jika SBY tidak mau bertindak tegas maka tidak tertutup kemungkinan SBY memilih "turun tahta" karena tekanan dan kekecewaan yang sudah bertumpuk.

SBY harus segera mengambil langkah cepat dan tegas, lebih cepat lebih baik. Antara memelihara kepercayaan rakyat atau memelihara bangunan Setgab Parpol.

"SBY tidak akan mampu memperoleh keduanya," ujar Bintang.

Meskipun demikian, tindakan reshuffle nampaknya tidak terlalu banyak menolong posisi SBY.

"Politik pencitraannya sudah kehabisan daya tarik. Banyak digerogoti kasus korupsi yang mencuat tiap menit di depan mata SBY," tambahnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya