RMOL. KJRI Frankfurt bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Frankfurt/Volkshochshule Frankfurt menyelenggarakan pameran foto bertema "Indonesia dalam Gambar: Alam dan Kehidupan" pada tanggal 14 September hingga 21 Oktober 2011 bertempat di gedung Volkshochshule Frankfurt. Pameran foto ini menampilkan karya 28 fotografer profesional asal Indonesia.
Kegiatan Pameran Foto Indonesia ini menampilkan 47 foto berbagai tema seperti Kehidupan Beragama di Indonesia, Seni dan Tradisi Indonesia, Potret Kehidupan Masyarakat Indonesia baik tradisional maupun modern, Keindahan Alam Indonesia berupa foto berbagai pulau, gunung dan candi serta sejumlah UNESCO World Heritage Site di Indonesia. Demikian keterangan Ernest Hadinoto, Sekretaris I Pensosbud KJRI Frankfurt lewat rilis kepada Rakyat Merdeka Online, kemarin.
Pameran foto ini dilaksanakan dalam menyambut 60 tahun hubungan bilateral RI-Jerman pada tahun 2012 mendatang. Selain memperingati 60 tahun hubungan diplomatik, pameran foto ini dimaksudkan sebagai sebuah upaya untuk lebih memperkenalkan Indonesia di kalangan generasi muda Jerman.
Pameran secara resmi dibuka oleh Damos Agusman, Konsul Jenderal RI Frankfurt dan Ms. Barbara Cakir-Wahl, Direktur Volkshochshule Frankfurt dalam sebuah acara pembukaan yang menampilkan tarian tradisional asal Bali, orkestra Angklung, atraksi Pencak Silat dan suguhan makanan kecil khas Indonesia. Dalam sambutannya, Konjen RI Frankfurt mengatakan bahwa pameran ini menampilkan peradaban Indonesia yang kaya dengan budaya, alam, dan kehidupan masyarakat yang beragam.
"Melalui foto-foto tersebut anda dapat melihat betapa pentingnya multikulturalisme, integrasi dan toleransi bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam hal inilah kedua negara kita dapat saling berbagi pengalaman. Pertukaran budaya adalah bagian yang sangat penting dalam kerjasama kita, dengan harapan bahwa saling pengertian dan persahabatan dapat kita bangun bersama" ujar Damos Agusman yang disambut tepuk tangan para undangan.
Konjen RI Frankfurt menyampaikan harapannya agar melalui pameran fotografi semacam ini dapat membuka jendela bagi warga Jerman untuk lebih mengenal Indonesia dan juga bisa menjadi jembatan bagi warga Indonesia untuk mengetahui Jerman dengan lebih baik. Konjen Damos juga secara khusus mengundang para hadirin untuk mengunjungi Indonesia.
Disamping itu, ditampilkan dialog antara dua kebudayaan, berupa wawancara mengenai perbedaan budaya antara kedua negara dengan Tilly Berg, orang Jerman yang pernah tinggal di Yogyakarta untuk belajar Bahasa Indonesia dan Juanita Nababan, warga Indonesia yang tinggal di Frankfurt. Dalam acara pembukaan tersebut, juga tampil sebagai pembicara Vanessa von Gliszczynski, kurator Museum of World Cultures di Frankfurt, yang berbicara mengenai kehidupan sosial dan budaya di Indonesia serta pengalamannya dalam mengelola benda seni asal Indonesia yang dimiliki Museum of World Cultures Frankfurt. Mereka turut pula membicarakan pengalaman mereka selama tinggal di Indonesia.
Para hadirin yang terdiri dari kalangan akademisi, praktisi budaya, seniman, fotografer, kalangan muda dan para wartawan terlihat sangat mengagumi keindahan obyek dalam foto-foto yang dipamerkan. Mereka membaca setiap keterangan yang menyertai gambar dengan seksama. Diantara foto yang dipamerkan terdapat foto berjudul "Berdoa" karya Togar Sitanggang, juara lomba foto dengan penghargaan Photographer of the Year untuk kategori Hitam Putih yang diselenggarakan oleh majalah Digital Camera Magazine, London pada tahun 2006. Dalam sela-sela acara ramah tamah, banyak warga Jerman yang menyatakan minatnya untuk mengunjungi Indonesia.
[wid]
