Berita

aburizal bakrie/ist

Beringin Memanas, Capres Belum Tentu Ical

RABU, 14 SEPTEMBER 2011 | 11:47 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Konsultasi DPP Partai Golkar dengan 33 pejabat teras partai tingkat provinsi, di Hotel Kartika Plaza, Kuta, Bali (11/9), menghasilkan kesepakatan yang bakal berdampak serius pada masa depan partai. Ya, Beringin mengusung Ketua Umum-nya, Aburizal Bakrie (Ical), sebagai calon presiden untuk 2014.

Kesepakatan di Bali tinggal selangkah lagi dikukuhkan pada Rapat Pimpinan Nasional II Golkar pertengahan Oktober mendatang di Jakarta. Namun, Ical itu tidak mau gegabah menyambut mandat dari Bali.

Sementara, tokoh senior Partai Golkar, Zainal Bintang, menyatakan, kesepakatan DPD-DPD yang menetapkan Ical menjadi Capres adalah sah dan wajar. Sesuai fatsun politik, Ketua Umum adalah simbol kehormatan partai.


Bintang yang dikenal juga sebagai tokoh penyelamat Ormas MKGR, mengingatkan, aturan main yang tertuang dalam SK DPP GOLKAR No.02/2009. Isinya, ketentuan penjaringan calon Bupati, Walikota, Gubernur dan Presiden harus melalui lembaga survei. Ical sendiri selalu menekankan perlunya konsistensi Partai Golkar menggunakan penjaringan melalui lembaga survei.

Untuk itu, Bintang mengingatkan Ical agar tidak terperangkap oleh manuver DPD-DPD. Mantan Ketua DPP itu juga mempertanyakan latar belakang manuver barisan DPD itu.

"Apa ada udang di balik batu, sehingga mereka (DPD-DPD) nekat melanggar ketentuan yang mereka bikin sendiri?" kata Bintang kepada Rakyat Merdeka Online, Rabu (14/9).
 
Menurut wartawan senior itu, kader Golkar yang berkualitas nasional cukup banyak. Selain Ical, ada Agung Laksono, Akbar Tanjung, Fadel Muhammad. Dari kalangan muda ada Priyo Budi Santoso, Idrus Marham, Ade Komaruddin, Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo. Termasuk kader dari keluarga besar ABRI tidak boleh ditinggalkan oleh Golkar. Dia ingatkan, Golkar perlu secepatnya melakukan survei dan segera mengumumkan nama Capres 2014, kalau perlu awal 2012.

"Lebih cepat lebih baik. Parpol yang tidak berani menyebutkan Capres dalam 2012, sebaiknya tidak dicoblos oleh rakyat pada Pemilu 2014. Masyarakat jangan mau membeli kucing dalam karung. Cara itu akal-akalan parpol untuk mengecap kekuasaan belaka. Cara itu  menipu rakyat," ujarnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya