Berita

ilustrasi

Nasabah BCA Menjerit Rp 30 Juta Dipotong Sepihak Tanpa Alasan

SELASA, 13 SEPTEMBER 2011 | 19:57 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Sebaiknya masyarakat berhati-hati dengan kejahatan perbankan yang semakin marak akhir-akhir ini. Seperti dialami oleh nasabah BCA bernama Santi (36). Karyawati swasta di perusahaan asurnasi ini mengaku mengalami pemotongan tabungan sebesar Rp 30.866.807 oleh pihak bank tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Hal itu baru diketahuinya pada 7 September lalu sebelum dirinya bertugas ke luar kota. Padahal menurut aturannya, setiap pemotongan dalam jumlah besar oleh bank harus diketahui dahulu oleh nasabah.

"Jadi saya punya uang, tanpa pemberitahuan dari saya, langsung di autodebet jumlahnya sebesar 30.866.807 rupiah," katanya kepada Rakyat Merdeka Online, Selasa malam (13/9).


Karena tidak tahu alasan pemotongan uang di rekeningnya, pagi tadi dia mendatangi kantor BCA Cabang Taman Palem, Kebon Jeruk. Namun, pihak bank mengatakan, alasan pemotongan adalah jumlah tagihan kartu kredit yang harus dibayarkan olehnya.

"Saya tegaskan, saya tidak pernah punya kartu kredit BCA. Tapi mereka berkeras data nasabah kartu kreditnya sama persis dengan nama, tanggal lahir dan alamat saya," kata Santi.

Sejak pagi tadi Santi mengaku berada di kantor BCA menunggu kejelasan nasibnya. Tapi tidak ada satupun pihak BCA yang mengaku berwenang atas kejadian yang menimpanya padahal kesalahan sepenuhnya berada di BCA.

"Dari pagi saya mandi saja belum sempat, baru malam ini ada empat orang yang mengaku berwenang. Bahkan sempat ada debt collector yang mendatangi saya, tidak tahu saya maksudnya apa," aku Santi.

Sejauh ini, menurut Santi, yang dilakukan pihak BCA adalah melakukan verifikasi data tanpa memberikan jaminan uangnya yang dipotong sepihak oleh bank akan dikembalikan.

"Saya sesali sekali kejadian ini, mereka cuma lakukan verifikasi data tapi saya tidak dapat jaminan apa-apa soal duit saya yang diambil sepihak tanpa alasan," tandasnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya