Aziz Syamsuddin
Aziz Syamsuddin
RMOL.Empat umbul-umbul berkibar di sebuah kantor di Jalan Petogogan I Nomor 35, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. “Relawan Aziz Syamsuddin untuk masa depan yang lebih baik,†demikian tulisan di umbul-umbul.
Kantor berlantai satu itu tak memiliki plang nama. Sebuah SuÂzuki APV yang difungsikan seÂbaÂgai ambulans parkir di deÂpannya.
Sebuah spanduk yang dipasang di atap teras sedikit membuka idenÂtitas kantor ini. Spanduk itu berÂisi ucapan selama melaksÂanaÂkan Musyawarah Pimpinan (MusÂpim) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Foto Aziz mejeng di situ.
KNPI terbelah dua setelah kongres terakhir. Yakni kubu Aziz Syamsuddin dan Doli Kurnia. KeÂduanya mengklaim sebagai keÂpengurusan yang sah.
Kubu Aziz berkantor di sini. Beberapa waktu lalu, Aziz menggelar syukuran HUT KNPI ke-38 di tempat ini. Memasuki bagian dalam kantor ini, terlihat berjejeran bendera KNPI dan organisasi kepemudaan yang bernaung di bawahnya.
Aziz menjadikan tempat ini sebagai markas timnya untuk maju dalam pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta tahun depan.
Kantor ini terbagi dua. Sebelah kiri untuk ruang pertemuan. SeÂmentara sekretariat dan pengurus di sebelah kanan.
Memasuki pintu masuk di baÂgian kiri, terlihat ruang perteÂmuÂan yang cukup lapangan. PuÂluÂhan kursi disusun rapi mengÂhadapi ke meja pembicara. Di belakang meja itu bendera KNPI dan beÂbeÂrapa OKP dipasang berjejer.
Di bagian kanan ruang perteÂmuan terdapat meja panjang yang dikeliling kursi. Meja ini tamÂpakÂnya untuk rapat kecil.
Di bagian ujung meja dipasang papan tulisan. Beberapa agenda kegiatan ditulis di situ. Di dinding di samping kiri papan tulis dipaÂsang televisi LCD ukuran 24 inch.
Rifki, anggota Relawan Aziz Syamsuddin (RAS) tak meÂnyangÂkal kalau tempat ini dijadiÂkan markas tim Aziz.
“Bapak (Aziz) meminta keÂpada kami untuk dibuatkan proÂgram yang bermanfaat buat maÂsyarakat banyak dan tidak berÂmeÂwah-mewahan,†katanya.
Ia menuturkan upaya memÂperkenalkan figur Aziz sebagai salah satu balon gubernur Jakarta dilakukan sejak beberapa bulan lalu. Caranya lewat aksi sosial seperti ambulans gratis, pengaÂsaÂpan (fogging), dan pemberian buÂku surat Yassin ke masjid-masjid.
Di sela-sela aksi sosial itu, relaÂwan memperkenalkan Aziz kepaÂda warga Jakarta. Aksi sosial itu telah dilakukan di delapan RW.
Menurut Rifki, warga yang buÂtuh pengasapan untuk mematikan jentik-jentik nyamuk bisa meÂngaÂjukan permohonan ke sini. Dalam waktu seminggu, permohonan bakal disetujui.
Relawan akan terjun ke lokasi untuk mempersiapkan aksi itu. Obat untuk pengasapan dipilih yang terbaik. Bekas asap tidak meÂnempel ditembok
Pengasapan itu tidak dipungut bayaran. Warga pun tak perlu lagi memberikan “uang lelah†kepada petugas penyemprotan. “Kami telah membayar mereka Rp 500-700 ribu untuk sekali fogging. Jadi masyarakat tak perlu lagi kasih tips,†ujar Rifki.
Dari mana dana untuk aksi ini? Rifki mengungkapkan semuanya dari Aziz. “Bapak hanya mengeÂluarkan 2,5 persen dari gajinya sebagai anggota DPR untuk memÂbantu masyarakat.â€
Menurut Rifki, Aziz selalu meluangkan waktu hadir dalam aksi itu. “Biasanya Bapak (Aziz) bersedia meluangkan waktu berÂtemu warga untuk mendengar keÂluhan warga.â€
Ia tak mempersoalkan bila keÂmudian muncul suara miring bahwa aksi sosial ini dianggap sebagai upaya Aziz mendekati warga untuk kepentingan pilgub. “Biarlah masyarakat yang meÂniÂlainya sendiri, yang penting kami membantu secara ikhlas dan pamÂrih,†katanya.
Berapa dana yang sudah dihaÂbiskan untuk aksi sosial? Rifki tak tahu. “Yang tahu ketua tim,†katanya.
Yang jelas, kata dia, para relaÂwan yang berjumlah sembilan tak ada satupun yang dibayar Aziz. “Kami semua bekerja seÂcara ikhlas dan tidak memÂbuÂtuhkan imbalan apapun. Yang penting bapak bisa dikenal maÂsyarakat,†katanya.
Bagi-bagi Nomor HP, Kantor di Senayan Terbuka
Aziz Syamsuddin tampaknya ingin memanfaatkan kemampuan dan posisinya sebagai anggota Komisi Hukum DPR agar lebih dikenal.
Ia rajin menggelar diskusi deÂÂngan warga Jakarta. Orang yang diundang tak banyak. SeÂkitar 40 orang.
Selama 1,5 jam, Aziz memÂbuka kesempatan kepada warga untuk bertanya kepada dirinya meÂngenai masalah hukum yang tengah hangat.
Rifki, anggota Relawan Aziz Syamsuddin (RAS) mengatakan, kegiatan itu sudah dilakukan di delapan kelurahan. Kegiatan seÂrupa juga bakal digelar di daerah lainnya.
Seusai diskusi, Aziz SyamÂsuddin membagi-bagikan kartu nama dan nomor <I>handphone-nya. Warga dipersilakan mengÂhubungi bila mendapat perlakuÂkan yang tidak menyenangkan ketika berÂurusan dengan aparat hukum.
“Bapak akan merespons langÂsung bila ada keluhan dari maÂsyarakat yang didzolimi penegak hukum,†kata Rifki.
Agar bisa lebih akrab dengan warga, Aziz membuka kantornya di DPR. Warga yang ingin berÂtanya mengenai masalah hukum silakan datang.
“Dia selalu meÂluangkan waktu kepada maÂsyaÂraÂkat yang memÂbutuhkan,†ucap Rifki.
Banyak yang Berminat, Golkar Lakukan Survei
Hingga kini ada tiga kader Partai Golkar yang berminat ikut pemilihan gubernur (pilÂgub) Jakarta tahun depan. Mereka yakni Aziz SyamÂsuddin, Tantowi Yahya dan Prya Ramadhani.
Saat ini Aziz duduk sebagai wakil ketua Komisi III DPR. Tantowi anggota Komisi I DPR. Sementara Prya duduk di DPRD DKI. Ia juga meÂmimpin DPD Golkar Jakarta.
Siapa yang bakal diusung partai beringin? Dewan PimÂpinan Pusat (DPP) Golkar di Anggrek Nelimurni, Slipi, beÂlum memutuskan
Menurut Aziz, Golkar memÂberikan kesempatan yang sama kepada kadernya untuk maju dalam pilgub. Tapi siapa yang bakal diusung ditentukan hasil survei.
Ini sesuai dengan anggaran dasar/anggaran rumah tangga partai. Calon yang paling tingÂgi pamornya yang bakal diusung.
“Mudah-mudahan akhir tahun ini hasil surveinya suÂdah bisa diketahui siapa yang mendapatkan tingkat elektaÂbilitas tertinggi,†harap Aziz.
Jebolan Fakultas Hukum Universitas Trisakti ini tidak meÂngetahui lembaga yang diminta DPP untuk melakÂuÂkan survei ini. “Itu rahasia parÂtai, gar akurasinya benar-beÂnar dijaga, sehingga tidak terÂjadi miss dalam melakukan peÂnilaian,†katanya.
Aziz memutuskan maju ke pilgub karena hendak ingin membangun Jakarta. Ia akan mengerahkan pikiran, tenaga dan pengalamannya untuk membuat ibu kota lebih baik. Tindakan ini dianggapnya ibadah.
“Saya memohon ridho dan mengajak elemen masyarakat khususnya di Jakarta untuk mengutamakan budaya lokal, tanpa melupakan budaya lainÂnya,†katanya.
Penyandang gelar master huÂkum dari Universitas PadÂjaÂjaran Bandung ini meÂngÂaÂtaÂkan keinginannya untuk mengikuti pilgub direstui keÂluarÂga. “Saya sudah minta izin kepada bapak untuk maju jadi calon gubernur. AlhamÂdulilÂlah, keluarga mendukung peÂnuh,†kata Aziz.
Aziz mengklaim memiliki jurus jitu untuk mengatasi perÂsÂoalan klasik di Jakarta: macet dan banjir. Kemacetan bisa diÂatasi dengan menambah ruas jaÂlan. Penambahan ini bisa dilaÂkukan lewat dua cara. MeleÂbarÂkan badan jalan atau cara horiÂzontal. Atas secara vertikal deÂngan membuat angkutan monorel atau kereta bawah tanah.
Untuk masalah banjir bisa diatasi lewat pendekatan humaÂnis. Kesadaran warga agar meÂmahami budaya kota perlu ditingÂkatkan. Apa itu budaya kota? Aziz mencontohkan, membuat sampah pada tempatnya dan menjaga lingkungan sekitar.
Kepada warga yang masih tinggal di pinggir kali akan dibuÂjuk untuk pindah ke rusun-rusun yang telah disiapkan.
Aziz pun bakal menggandeng perusahaan agar bersedia mengeÂluarkan dana corporate social responbility (CSR) untuk pelatiÂhan ketenagakerjaan dan peÂmahaman lingkungan kepada warga itu.
Bila terpilih jadi gubernur, Aziz bertekad menjadi Jakarta sebagai cerminan bangsa Indonesia di mata dunia. Untuk itu, perlu ada percepatan pembangunan yang didukung dengan pemimpin yang tanggap, tepat, dan tegas dalam membuat kebijakan.
Ia juga bakal pemerhatian pelaÂyanan publik. Perbaikian peÂlaÂyaÂnan diawali dengan reformasi birokrasi dari atas hingga ke baÂwah yang diikuti peningkatan kesejahteraan aparat. DiÂhaÂrapÂkan, pelayanan kepada maÂsyaÂraÂkat bakal meningkat pula. [rm]
Populer
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
Senin, 15 Desember 2025 | 21:49
UPDATE
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Senin, 22 Desember 2025 | 17:44
Senin, 22 Desember 2025 | 17:42
Senin, 22 Desember 2025 | 17:38
Senin, 22 Desember 2025 | 17:26
Senin, 22 Desember 2025 | 17:24
Senin, 22 Desember 2025 | 17:10
Senin, 22 Desember 2025 | 17:09
Senin, 22 Desember 2025 | 17:02
Senin, 22 Desember 2025 | 17:02