Berita

ambon di saat kerusuhan/ist

Tokoh Baku Bae: Kota Ambon Masih Mencekam

SENIN, 12 SEPTEMBER 2011 | 13:26 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Situasi di kota Ambon, Maluku, hingga detik ini masih mencekam menurut pantauan warga yang masih bertahan di tengah kota.

Tokoh Gerakan Perdamaian Baku Bae, Ichsan Malik yang saat dihubungi Rakyat Merdeka Online (Senin siang, 12/9) tengah berada di Ambon, mengaku melihat sendiri jalan-jalan di kota kecil itu masih sangat lengang dan nyaris tidak ada aktivitas masyarakat.

"Jalan-jalan sepi sekali, dimana-mana ada pos pemeriksaan. Jalan-jalan masih diblokade, ada yang oleh masyarakat dan aparat keamanan. Ya, masih mencekam," kata Ichsan yang memilih berdiam di sebuah hotel yang cukup aman.


Ichsan yang kebetulan berada di Ambon sejak hari Minggu kemarin, sedikit menjelaskan kronologi awal terjadinya kerusuhan Ambon. Menurutnya, bibit konflik berawal dari tewasnya seorang warga Ambon di daerah Gunung Nona pada Sabtu malam (10/9).

Tidak jelas penyebab tewasnya warga bernama Darkin Saimen, apakah karena kecelakaan atau dianiaya. Diduga, ketika ditemukan warga, pria yang sehari-hari diketahui berprofesi sebagai tukang ojek itu sudah meninggal, maka kemudian jenazahnya dibawa ke rumah sakit.

"Itu yang sebetulnya memang harus dijelaskan, terbunuh atau tidak. Memang menurut keluarga korban itu ada bekas-bekas luka sayatan. Ataukah kecelakaan, kita tidak jelas," ujar Ichsan.

Dari situlah kemudian rumor merebak. Ada yang menyebar kabar bahwa korban dianiaya oleh kelompok warga tertentu. Situasi Ambon memanas saat iring-iringan massa yang usai mengantar jenazah ke pemakaman bentrok dengan kelompok massa lain.

"Pulang dari kuburan, mereka dilempari batu. Ini saja belum jelas pelempar batunya siapa karena sudah kerumunan massa," imbuhnya.

Situasi itu diperparah dengan minimnya personel keamanan di Ambon yang sedang bertugas menjaga keamanan Pilkada di daerah-daerah di Maluku.

"Saya sendiri tidak lihat SMS rumor itu, tapi katanya memang berkembang rumor yang menyebabkan kerusuhan Minggu kemarin," terangnya.

Sejak paska konflik di Ambon pada 1999 silam, Gerakan Perdamaian Baku Bae sibuk melakukan langkah mewujudkan perdamaian dan menghilangkan trauma konflik di Ambon bersama berbagai kelompok masyarakat lainnya. Nama Baku Bae sendiri adalah sebuah dialek Maluku yang dipakai untuk menunjukkan aktifitas berbaikan antara dua pihak yang sebelumnya terlibat perkelahian (Baku Mara).[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya