Berita

ilustrasi

Ultah SBY Dinodai Polisi, Mahasiswa Berang

SABTU, 10 SEPTEMBER 2011 | 10:05 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Ulangtahun Presiden SBY kemarin dinodai dengan aksi pembungkaman hak berdemokrasi rakyat ketika hendak menyampaikan suaranya ke depan Istana Negara.

Kemarin, aparat kepolisian dari Polres Jakarta Pusat menyita wayang berbentuk SBY dan topeng pinokio SBY dari para peserta aksi yang tergabung dalam Pemuda Pencinta Tanah Air (Pecat). Aksi itu sendiri dilakukan Pecat dalam rangka memperingati hari ulang tahun SBY yang ke 62.

Topeng SBY berhidung panjang sebanyak sembilan buah disita aparat kepolisian dari para peserta aksi tepat di depan kantor Indosat pusat, di Medan Merdeka Barat, saat melakukan longmarch ke Istana Negara. Selain membawa wayang SBY dan topeng Pinokio-SBY, masa aksi juga membawa atribut lainnya, boneka kepala kerbau. Kepala kerbau merupakan simbol pemerintah SBY yang lamban dalam bekerja.


"Tindakan polisi melucuti atribut aksi para demonstran yang hendak melakukan aksi depan Istana Negara kemarin adalah tindakan berlebihan. Cara ini mengarah pada represif militeristik yang pernah terjadi di masa Orde Baru," ujar Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Emanuel Herdyanto, kepada Rakyat Merdeka Online, Sabtu (10/9).

Dengan tegas dia mengatakan, PMKRI mengecam keras pelanggaran hak konstitusional warga negara yang diatur dalam UUD. "Saya kira polisi sudah mulai berani melakukan upaya-upaya represif karena selama ini dalam berapa kali bentrok dengan massa aksi perlawanan terhadap polisi biasa saja. Mereka (polisi) keenakan dan merasa di atas angin," imbuhnya.

Emanuel mengingatkan bahwa tugas polisi bukanlah membubarkan demonstrasi tetapi memastikan bahwa suara rakyat yang tidak terwakilkan melalui parlemen bisa disampaikan secara terbuka. Gerakan ekstra-parlementer adalah alternatif rakyat saat ini.

"Nah, kalau ini saja dilarang, dengan cara apa lagi rakyat dapat bicara tentang hak dan nasibnya. PP PMKRI mengutuk keras tindak polisi dalam aksi rekan-rekan kemarin di depan Istana. Kami mendesak agar polisi memberikan penjelasan terbuka atas kejadian ini dan memberhentikan Kapolres Jakarta Pusat. Ini sudah berulang kali terjadi dan dia (Kapolres) harus bertanggungjawab," tandasnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya