Berita

Dunia

Pemberontak: Aljazair Mengagresi Libya

SELASA, 30 AGUSTUS 2011 | 16:17 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Kementerian Luar Negeri Aljazair telah mengkonfirmasi kehadiran istri Khadafi, Shafiyyah; putrinya, Aisyah dan kedua putranya, Hannibal dan Muhammad di Aljazair. Mereka tiba pada Senin pagi.

Pemberontak anti-Khadafi, Dewan Transisi Nasional (NTC), menyebut tindakan Aljazair itu sebagai agresi dan mengancam akan memutus hubungan dilpomatik dengan Aljazair apabila tidak mengekstradisi keluarga Khadafi. NTC saat ini sudah memposisikan dirinya sebagai pemerintah baru Libya.

NTC ingin Khadafi dan seluruh pengikutnya diadili di Libya setelah empat dekade membangun pemerintahan yang represif. Khadafi yang kini masih buronan, menurut pemberontak, harus segera ditangkap sebelum mampu membangun pemberontakan baru.


"Kami menganggap ini (tindakan Aljazair) sebuah tindakan agresi. Kami akan mengejar dan menangkap mereka (keluarga Khadafi)," kata jurubicara NTC, Mahmoud Shamman.

NTC curiga, keluarga Khadafi akan menggunakan Aljazair sebagai batu lompatan menuju ke persembunyian di Eropa Timur. Sedangkan, pemimpin NTC, Mustafa Abdul Jalil, meminta pemerintah Aljazair untuk bekerja sama dan menyerahkan salah seorang dari putra Khadafi.

Hingga kini, NTC tidak mengetahui dimana Khadafi berada. Kepada Al Jazeera, Jalil menekankan, " jika kaum revolusioner tahu dimana Khadafi sekarang, maka mereka akan berada di jalan mereka untuk menangkap dia. Kami tidak memiliki informasi yang tepat soal dimana Khadafi, baik di dalam Libya atau di tempat lain."

Jalil pun meminta NATO untuk terus melakukan operasi dari udara dalam rangka mendukung usaha para pemberontak  menemukan Khadafi.

Duta Besar Aljazair untuk PBB, Mourad Benmehidi, mengatakan bahwa dia sudah menyampaikan berita kedatangan keluarga Kahdafi ke negaranya itu kepada Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon. Benmehidi mengatakan, negaranya mengizinkan keluarga Khadafi antara lain istrinya, Shafiyyah; putrinya, Aisyah; anaknya, Hannibal dan Mohamed beserta cucu-cucu Khadafi, atas dasar "kemanusiaan".


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya