Berita

Dunia

Transportasi Perlahan Beroperasi, Banjir dan Listrik Padam Masih Menghantui Warga

SENIN, 29 AGUSTUS 2011 | 18:13 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Badai Irene yang berpindah ke Kanada, meninggalkan kesusahan besar bagi warga New York. Jutaan warga Amerika Serikat di kawasan pantai timur hidup dalam kegelapan.

Setelah membunuh 20 warga AS, Irene mengakibatkan pemadaman listrik dan banjir yang melanda sekitar lima juta rumah dan pusat bisnis. Meski demikian, kereta bawah tanah New York dan perjalanan udara di bandara perlahan-lahan kembali membuka layanan mulai pukul 6 pagi walau belum maksimal. Demikian dilaporkan Reuters, Senin (29/8).

Kawasan Wall Street sendiri tidak terlalu terpengaruh. Pasar keuangan akan terbuka untuk perdagangan, tapi volumenya diperkirakan akan rendah. Pusat Tenis Nasional di Queens lolos dari kerusakan serius dan turnamen AS Terbuka tetap dimulai pada Senin ini sesuai jadwal.


Sementara, bagian utara New York masih mengalami banjir parah dan Gubernur Andrew Cuomo mendesak penduduk untuk mengikuti arahan pejabat darurat.

Sementara negara bagian New Jersey dan pedesaan Vermont terkena dampak yang besar. Pemukiman dibanjiri air karena sungai meluap. "Ini sangat serius bagi kami. Volume air meningkat pesat, dan kami antisipasi akan menjadi masalah bagi 24 jam berikutnya," kata Robert Stirewalt, Badan Manajemen Darurat Vermont. Sekitar 40 ribu sampai 50 ribu orang hidup tanpa listrik. New Jersey Transit mengatakan layanan kereta api ditunda sampai pemberitahuan lebih lanjut, meskipun beberapa layanan bus akan melanjutkan operasi secara terbatas.

Gubernur Chris Christie, mendesak orang untuk tinggal di rumah sebelum negara pulih dan sistem transportasi utuh kembali.

"Jika Anda tidak harus pergi bekerja besok, jangan pergi bekerja besok," kata Christie dalam konferensi pers. "Besok akan menjadi hari yang sangat sulit untuk melakukan perjalanan di sekitar Negara Bagian New Jersey."

Dengan ribuan pemilik rumah direndam banjir, timbul pertanyaan mengenai apakah asuransi mampu menawarkan perlindungan dan apakah program banjir pemerintah federal dapat menangani klaim. Semua ini datang pada saat penghematan di Washington dan negara kekurangan uang.

Pemerintah federal di Washington D.C pada hari Minggu waktu setempat memberi pilihan pada puluhan ribu karyawan federal diberi pilihan untuk bekerja dari rumahnya. Tapi, bisa dipastikan beberapa bangunan pemerintahan federal masih tidak dialiri listrik pada saat dibuka.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya