Berita

moammar khadafi/ist

Dunia

Geliat Ekonomi Tripoli Menuju Pengadilan Khadafi

SENIN, 29 AGUSTUS 2011 | 11:28 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Di Tripoli, Libya, pemimpin pemberontak anti Khadafi berusaha untuk membangun kontrol setelah secara sporadis bertempur dengan sisa-sisa loyalis rezim lama. Beberapa ledakan dan tembakan masih terdengar Minggu tadi malam (28/8).

Bau busuk mayat dan asap bakaran masih menggantung di atas pusat pemerintahan lama itu. Persediaan makanan, air dan lainnya masih di titik kritis. Meskipun masih dalam euforia kemenangan, banyak tantangan terbentang di depan pemerintahan Libya yang baru setelah Moammar Khadafi ditumbangkan dengan bantuan Barat.

Khadafi (69) saat ini dikabarkan sedang dalam pelarian. Dewan Transisi Nasional menolak gagasan untuk membuka dialog dengannnya. Mereka bersikeras, Khadafi adalah seorang penjahat yang harus dibawa ke pengadilan.

Associated Press mengutip juru bicara Khadafi, Ibrahim Moussa, yang mengatakan bahwa bekas pemimpin besar itu masih di Libya dan ingin membahas pembentukan pemerintah transisi dengan NTC (Dewan Transisi Nasional).


Associated Press mengutip juru bicara Khadafi, Ibrahim Moussa, yang mengatakan bahwa bekas pemimpin besar itu masih di Libya dan ingin membahas pembentukan pemerintah transisi dengan NTC (Dewan Transisi Nasional).

Jawaban dari NTC tetap tidak berubah. Mereka juga menuntut anak Khadafi, Saif Al Islam, dan kepala mata-matanya harus diadili di Libya, meskipun mereka dicari oleh Pengadilan Pidana Internasional untuk kejahatan terhadap kemanusiaan.

NTC dan pendukung Barat-nya sangat sadar akan kebutuhan untuk mencegah Libya runtuh ke dalam kekacauan seperti yang melanda Irak selama bertahun-tahun setelah invasi pimpinan Amerika tahun 2003.

Ekspor pipa gas untuk Eropa yang diupayakan tetap berjalan dan kilang gas terbesar yang masih utuh selamat dari perang, dinilai para pejabat setempat menjadi penanda baik untuk pemulihan ekonomi.

Sementara di Barat, penguasa Tunisia membuka kembali perbatasan utama menyeberang ke Libya, mengembalikan rute pasokan untuk Tripoli, setelah Khadafi dan pasukannya diusir pada hari Jumat. Truk sarat dengan makanan dan barang-barang lain sudah bergerak melintasi persimpangan ke arah Ras Jdir, sekitar dua jam perjalanan jauhnya.

Di Tripoli tampak juga warga antri untuk roti atau menjelajahi toko-toko kelontong untuk mendapatkan makanan.

"Ini adalah pajak yang kita bayar untuk kebebasan kita," kata Sanusi Idhan, salah seorang yang mengantri untuk membeli makanan.

NTC pun mendesak pekerja kelistrikan untuk kembali bekerja. Sedangkan upaya untuk membayar gaji pekerja sektor publik sedang berlangsung.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya