Berita

ratu atut/ist

Ratu Atut: Kurangi Aparat Terkena Sanksi Hukum

SELASA, 23 AGUSTUS 2011 | 11:17 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Kerja sama antara Pemerintah Provinsi dan Kejaksaan Tinggi Banten yang telah terjalin baik, harus terus ditingkatkan, sehingga ke depan, aparat yang terkena sanksi hukum dapat dikurangi.

Demikian dikatakan Gubernur Banten Hj. Ratu Atut Chosiyah dalam Safari Ramadhan Jaksa Agung RI Basrief Arief ke Kejati Banten, di Serang, Senin kemarin (22/8). Dalam sambutannya, Ratu Atut Chosiyah mengatakan perkembangan hukum di Indonesia telah mengalami dinamika yang sangat besar. Terutama, berupa perubahan-perubahan peraturan dan ketentuan dalam mencapai tata laksana pemerintahan yang bersih dan akuntabel.

Oleh sebab itu, kemitraan antara instansi hukum dengan pemerintah harus terus ditingkatkan. Gubernur wanita pertama di Indonesia ini menyampaikan apresiasi yang tinggi, terhadap upaya penyelesaian kasus Cikeusik.


"Berkat kerjasama yang baik antara pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, para pemuka agama, Polri dan aparat penegak hukum, kasus tersebut dapat diselesaikan cepat dan singkat," katanya.

Penyelesaian yang cepat dan efektif, menurut Gubernur, telah membuat peristiwa ini tidak menimbulkan dampak-dampak negatif terhadap masyarakat sekitar dan Banten pada umumnya.

"Keharmonisan kerja sama tersebut akan terus ditumbuhkan, agar peristiwa semacam itu tidak terjadi lagi pada masa akan datang," tambahnya.

Di masa mendatang, sambung Ratu Atut, diharapkan dengan tegaknya supremasi hukum, Banten dapat lebih cepat memiliki kemampuan dan kesejahteraan dengan landasan iman dan takwa.

"Kita membutuhkan suasana dan iklim sosial yang kondusif sebagaimana yang telah terjadi sejauh ini, untuk dapat membangun Banten. Dan salah satu kunci suasana kondusif adalah tegaknya supremasi hukum," kata Atut.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya