RMOL. Spanduk berukuran 1x1 meter diikatkan seadanya di bagian belakang sebuah mobil yang diparkir di bahu Jalan Dewi Sartika, Cililitan, Jakarta Timur. “Paket Lebaran Dengan Harga Murah,†demikian isi spanduknya.
Lewat spanduk itu pemilik peÂnyewaan (rental) mobil pribadi mencoba menarik orang agar menggunakan jasanya. Tipe moÂbil dan nomor yang bisa dihuÂbungi tak lupa dicantumkan di spanduk.
Spanduk ini tampaknya cukup efektif menarik perhatian para pengendara yang melintas di jaÂlan itu. Ada yang sekadar meÂlihat. Ada juga berhenti dan mencatat nomor kontak yang tertera.
Jika diperhatikan, pemanÂdaÂngan yang sama terlihat di kedua sisi Jalan Dewi Sartika. Puluhan mobil pribadi dari berbagai tipe parkir di sepanjang jalan. Mobil-mobil terÂsebut beralih fungsi jadi tempat pemasangan spanduk rental mobil.
Para pemilik usaha rental moÂbil di situ tampaknya bersaing unÂtuk menarik perhatian konÂsuÂmen. Itu dapat dilihat dari isi spanduk yang dipasang. Semuanya mengÂklaim sebagai rental mobil paling murah. Ada puluhan orang yang membuka jasa rental mobil di sepanjang jalan ini.
Di salah satu rental mobil tamÂpak dua pria asyik berbincang. Pria di balik meja menyodorkan broÂsur. Sembari menjelaskan seÂsuatu, pria berkopiah itu memenÂcet-pencet tombol kalkulator dengan telunjuk.
Lawan bicaranya adalah calon konsumen yang hendak menyeÂwa mobil untuk mudik Lebaran. Setelah bernegosiasi, uang pun diserahkan sebagai panjar.
Mudik telah jadi tradisi sebaÂgian masyarakat ibu kota menÂjelang Lebaran. Berburu angÂkuÂtan pun dilakoni demi berkumpul deÂngan keluarga besar di kamÂpung halaman saat hari raya Idul Fitri.
Sebagian memilih mengÂguÂnaÂkan angkutan umum seperti keÂreta, bus, dan pesawat. Lainnya meÂmilih menyewa mobil untuk pulang kampung. Para pengelola rental mobil pun berlomba meÂmanfaatkan peluang itu untuk meÂraih untung. Mereka pun memÂbuat paket mudik Lebaran.
PT Cililitan Utama Jaya terÂmaÂsuk yang menawarkan paket ini. Perusahaan rental mobil ini berÂalamat di Jalan Dewi Sartika NoÂmor 25 Jakarta Timur, persis di belakang Pusat Grosir Cililitan.
Kepala Bagian Administrasi dan Customer Servis PT Cililitan Utama Jaya, Yati Giyati menuÂturÂkan, pihaknya mengalami lonÂjakan penyewaan mobil menÂjelang Lebaran. “Naiknya bisa 100 persen kalau lebaran. TerkaÂdang kita kewalahan melayani orang yang ingin mudik. MoÂbilÂnya sampai kurang,†ujarnya keÂpada
Rakyat Merdeka.
Rental mobil ini menawarkan tiga paket mudik Lebaran. Yaitu, paket lima hari seharga Rp 3,5 juta, paket tujuh hari Rp 4,45 juta dan paket 10 hari Rp 6 juta. “BaÂhan bakar, tol, dan parkir ditangÂgung penyewa,†ujar Yati.
Namun, harga paket itu masih bisa berubah disesuaikan dengan tipe mobil yang dipakai. Kijang InÂnova keluaran terbaru misalÂnya, untuk paket lima hari dikenai tarif Rp 3,75 juta dan paket seÂpuluh hari Rp 6,5 juta.
Sementara, untuk jenis mobil Avanza, Xenia, APV, dan Luxio dikeÂnai tarif Rp 2,75 ––3,5–juta untuk paket lima hari. Untuk paket sepuluh hari Rp 5-5,5 juta. “Lebaran biasanya kita bikin paÂket, minimal 5 hari. Kebayakan sih kalau Lebaran,
nyewa 7- samÂpai 10 hari ke luar kota,†ujarnya.
Yati mengungkapkan, sepuluh hari menjelang Lebaran mobil-mobil PT Cililitan Utama Jaya teÂlah 50 persen di-
booking. PemeÂsan dimulai sejak awal RamaÂdhan. “Kita mempunyai 45 unit moÂbil dari berbagai tipe dan merk. Sekitar 50 persen sudah diÂkasih panjar. Dari penglaman tahun-tahun yang lalu pasti habis dipesan,†katanya.
Menurut Yati, sebagian besar konÂsumen sudah mengambil moÂbil pada H-5. “Minimal H-1 biaÂsanya sudah pada jalan semua.†Ia memastikan mobil yang diÂsewakan untuk mudik Lebaran dalam kondisi baik.
“Sudah
ready pakai, karena sudah kita servis semua. Untuk mesin, dijamin nggak bermasalah selama perjalanan. Tapi kalau terjadi masalah di jalanan, sudah menjadi risiko penyewa,†ucapnya.
Bagi konsumen yang kelelahan mengemudi saat muÂdik, PT Cililitan Utama Jaya juga menyediakan jasa supir. Pada hari biasa tarif jasa sopir Rp 100 ribu sehari, pada musim Lebaran taÂrifnya naik dua kali lipat.
“Kalau pakai jasa supir 200 ribu perhari ketika musim lebaÂran. Belum termasuk makan sama uang rokok. Itu jadi tanggungan penyewa,†kata Yati.
Yati menambahkan, pemudik yang memakai mobil rental milik PT Cililitan Utama Jaya kebaÂnyaÂkan untuk tujuan Jawa. Tapi, piÂhakÂnya mempersilahkan jika henÂdak dibawa mudik ke Sumatera.
“Sebenarnya kita nggak mau tahu mereka ke mana, selama mereka bayar. Kebanyakan sih ke daerah Jawa. Ada juga satu dua ke luar Jawa seperti Lampung, paling jauh Palembang,†katanya.
Hal senada juga diutarakan peÂruÂsahaan rental mobil lainnya. MaÂnaÂger Pemasaran CV Putra CilÂiÂlitan Utama Jaya, Iksan Rianti meÂngatakan omsetnya naik dua kali lipat pada musim mudik Lebaran.
Untuk melayani pemesanan yang meningkat, pihaknya meÂngajukan peminjaman mobil ke showroom. “Kita punya 11 moÂbil. Kita mau minta bantuan ke showÂroom, sifatnya pinjam selaÂma lebaran saja. Kita minta sekiÂtar 7-15 unit, belum tahu apakah dipenuhi atau tidak,†ujarnya.
Biasanya saat musim mudik pihaknya menaikkan tarif rental menjadi dua kali lipat dari hari biasa. Untuk mobil Kijang InÂnoÂva dikenai tarif Rp 700-800 ribu per hari. Pada hari biasanya haÂnya Rp 400 ribu.
“Kalau Avanza, Luxio, APV, Xenia hari biasa cuma 300 ribu, kalau lebaran naik jadi 600-700 ribu. Untuk Swift, Yarris, Splash, Jazz hari biasa kena 350-400, kalau Lebaran naik jadi 700-800 Yang paling murah Karimun, dari 250 ribu naik jadi 450-500 ribu,†jelas Iksan. Pihaknya juga meÂnaÂwarkan paket mudik kepada konÂsumen. Paket ini memberikan poÂtongan tarif Rp 50-100 ribu.
Iksan mengungkapkan, CV Putra Cililitan Utama Jaya bisa meraup keuntungan bersih Rp 20 juta pada musim mudik tahun lalu. Dia berharap, Lebaran tahun ini bisa menembus angka yang sama bahkan lebih tinggi.
“Kalau tahun ini mudah-muÂdahan kecapai. Soalnya perÂgeÂraÂkan konsumen agak sedikit lebih lambat tahun ini,†ucapnya.
Dari 11 mobil yang dimiliki CV Putra Cililitan Utama Jaya, lima di antaranya sudah di-
booking. Iksan memperkirakan, semua mobil habis dipesan pada pada 27 Agustus 2011.
“Kalau tahun lalu, tiga minggu sebelum Lebaran mobil sudah habis di-
booking. Kalau sekarang belum. Konsumen datang cuma nanya-nanya. Kalau
booking kita minta 50 persen, kalau nggak jadi hangus,†ujarnya sembari terÂsenyum.
Bodi Lecet, Tanggung Jawab Penyewa
Memiliki usaha rental mobil bukan tanpa risiko. Tergores hingÂga rusak parah biasa diteÂmui pada mobil-mobil yang disewa untuk mudik.
Kepala Bagian Administrasi dan Customer Servis PT CililiÂtan Utama Jaya, Yati Giyati mengatakan, tak jarang mobil rental kembali seusai Lebaran dalam keadaan rusak parah karena kecelakaan.
“Kalau balik lecet-lecet sudah menjadi hal biasa. Bahkan, pernah beberapa tahun yang lalu terjadi kecelakaan karena soÂpirÂnya ngantuk,†ujarnya.
Namun, kata Yati, perusahaan rental tidak terlalu khawatir akan hal itu. Sesuai perjanjian, segala kerusakan yang terjadi selama mobil disewa menjadi tanggung jawab penyewa atau konsumen.
“Kalau pergi bagus, kita tahunya kembali juga harus baÂgus. Kalau ada kerusakan menÂjadi tanggung jawab penyewa. Kalau dia pakai supir dari peruÂsaÂhaan, penyewa nggak ada risiÂko. Itu menjadi tanggung jawab perusahaan dan supir,†ujarnya.
Bagi penyewa yang tak ingin repot memperbaiki mobil bisa menyerahkan uang servis kepaÂda perusahaan rental. “Biasanya ditaksir estimasi,†kata Yati.
Hal senada juga diungkapkan oleh Manager Pemasaran CV Putra Cililitan Utama Jaya, IkÂsan Rianti. Pria berdarah Bugis ini menuturkan, problem terÂbesar mobil rental sekÂeÂmÂbaliÂnya dari mudik Lebaran adalah tergores dan lecet di bodi. “LeÂcet-lecet itu sudah biasa, kalau tabrakan itu biasanya lagi sial banget,†katanya.
Menurutnya, ganti rugi yang harus dibayarkan penyewa diÂseÂsuaikan dengan kerusakan yang terjadi selama mobil diÂpakai. “KaÂlau lecet kita minta ganti rugi, tergantung seberapa parah. Biasanya ada negosiasi mau
ngasih berapa. Kita ambil enakÂnya aja, biar konsumen juga mau datang lagi,†ucapnya.
Mudik Bawa Mobil, Gengsi jadi Naik
Para pemudik yang kehaÂbisan tiket angkutan atau yang tidak mau dipusingkan urusan peÂmeÂsanan tiket bisa memilih alterÂnatif angkutan untuk mudik. JaÂsa rental bisa menjadi pilihannya.
“Saya kehabisan tiket kereta api tujuan Yogyakarta, jadi saya putuskan untuk menyewa mobil daripada membeli tiket pesaÂwat,†kata Susanto (39), pengÂguna jasa penyewaan mobil.
Meski harus mengeluarkan uang lebih besar, menurutnya, menggunakan mobil rental banyak keuntungan. Mobil itu, katanya, bisa dipakai mengunÂjungi rumah-rumah sanak sauÂdaranya di kampung halaman.
“Bisa dipakai juga jalan-jalan setelah lebaran sama saudara-saudara di kampung. Pulangnya mau bawa barang banyak juga nggak masalah,†ujarnya.
Hal senada dikatakan FatuÂrahÂman (52), calon pemudik tuÂjuan Purwokerto, Jawa TeÂngah. Menurut dia, mudik Lebaran dengan menyewa mobil lebih nyaman karena tidak perlu antre berdesakan membeli tiket. PerÂjalanan pun jadi lebih meÂnyeÂnangkan bersama keluarga.
“Mau cari tiket juga susah seÂkarang, sebab dari awal puasa di mana-mana tiket udah habis. MoÂbil rental alternatif yang paÂling bagus. Anak-anak juga nggak terlalu kecapean, karena padet-padetan di kereta,†katanya.
Dia mengaku, dua tahun terÂakhir menggunakan jasa mobil rental untuk mudik Lebaran ke kampung halaman. Untuk meÂnÂgaÂkali tarif sewa yang mahal, Faturahman menabung sejak jauh-jauh hari.
Kebanyakan penyewa engÂgan menggunakan jasa sopir dari rental. Mereka lebih memiÂlih menunjuk kerabatnya untuk mengendarai mobil sewaan itu. “Kalau pakai sopir dari rental jadi lebih mahal karena ongkos bayar sopirnya dihitung per hari juga,†ujar Budiman (35), penyewa mobil lainnya.
Selain itu, pilihan tidak mengÂgunakan jasa sopir juga didasari faktor kepercayaan akan keselamatan. “Kalau keraÂbat yang bawa kan kami sudah tahu kalau dia bakal hati-hati bawa mobilnya, jadi kami juga lebih tenang,†kata Asep.
Ditanya soal kerugian mengÂgunakan jasa sewa mobil lebaÂran, Asep menjawab tarifnya maÂhal dan waktu sampai ke kota tujuan lebih lambat dibanÂding menggunakan pesawat maupun kereta api.
“Masalahnya tarif dan waktu, selebihnya nyaman-nyaman saja kok. Pulang pakai mobil pribadi kan gengsi dikit, orang di kampung
ngirain udah sukÂses padahal kan ngerental,†kaÂtaÂnya sembari tertawa.
[rm]