Berita

ilustrasi

Selamatkan Sapi Betina Lokal Menuju Swasembada Daging Sapi

SELASA, 16 AGUSTUS 2011 | 14:32 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Menjelang Idul Fitri, sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia untuk lebih banyak mengkonsumsi daging, khususnya daging sapi. Sehingga tidak jarang para peternak akan membabi buta memotong sapi ternaknya baik jantan maupun betina.

Mengantisipasi itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kemeterian Pertanian, Prabowo Respatiyo menggalang sosialiasi kepada peternak lokal agar tidak lagi memotong sapi, khususnya sapi betina produktif. Kementerian Pertanian telah menyiapkan dana untuk menyelamatkan sapi betina produktif sebesar Rp 700 miliar. Sebab, sapi betina tersebut akan dikembangbiakkan dalam upaya swasembada daging 2014. Dinas di provinsi maupun kabupaten dan kota diserahkan tanggungjawab untuk menyelamatkan sapi betina.

Dalam keterangan persnya, Wakil Sekretaris Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI), Afan Anugroho menegaskan, pihaknya sangat berkepentingan dengan kesuksesan program swasembada daging sapi nasional tahun 2014. Ia mengungkapkan laju pemotongan sapi betina produktif  begitu cepat dan masif bahkan nyaris tidak ada yang bisa mencegah walaupun pemerintah sudah mengeluarkan regulasi UU 18/2009.


"Kalau pasokan yang disediakan oleh lokal itu tidak ada, maka persediaan daging akan habis, sedangkan pemerintah sendiri kan melakukan pengurangan impor kuota terhadap daging impor Indonesia," katanya, Selasa (16/8).

ADDI menilai, sebenarnya gerakan itu adalah momentum pemerintah untuk tidak cuma berwacana karena salah satu penyumbang inflasi adalah harga daging dari peternak yang melonjak naik.

"Artinya kegairahan dalam berbisnis sapi nantinya akan meningkat. Jadi ini momentumnya sudah pas. Menurut saya pemerintah harus segera mewujudkan revitalisasi dan jangan berwacana lagi," kata Afan.

Ia pun sangat mengapresiasi langkah sejumlah importer yang melakukan suatu terobosan. Selain memborong sapi betina produktif, beberapa juga importir telah membebaskan lahan.

"Lahan itu terintegrasi mulai dari pemotongan, penggemukan, pembibitan sampai distribusi. Artinya ada beberapa pengusaha yang sudah melihat kedepannya ada peluang bisnis tanpa menunggu pemerintah melakukan revitalisasi. Mungkin mereka ingin melangkah dulu, Ini menandakan mereka serius," pungkasnya.

Sementara itu, para importir sapi, salah satunya General Manager PT Anzindo Gratia International, Harri, menyatakan, mendukung gerakan tersebut sebagai upaya menyelamatkan sapi betina.

"Kami telah membeli sapi betina produktif sebagai tanggungjawab sosial. Nanti sapi itu akan kita titipkan ke petani, setelah beranak anaknya itu dibagi hasil dengan petani," ujarnya.

Tak hanya itu, pembelian sapi tersebut bertujuan agar impor daging sapi tidak menggangu peternak lokal. Ia mengatakan, selama ini peternak lokal mengeluh karena daging impor sangat menggangu harga daging lokal.

Agar bisa merangsang bisnis lokal menjadi suatu usaha untuk mendampingi daging impor, para importir mengupayakan pembangunan Rumah Pemotongan Hewan yang integral dan memenuhi standar internasional agar kualitas daging sapi lokal tidak kalah dengan daging impor.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya