Berita

Mu­ham­mad Nazaruddin

On The Spot

Sudah Tua, AC di Kamar Nazaruddin Tidak Dingin

SELASA, 16 AGUSTUS 2011 | 03:44 WIB

RMOL. Lima anggota Brimob dengan senjata laras panjang melingkar di tubuhnya berjaga-jaga di gerbang masuk kompleks Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, kemarin.

Melihat mobil memasuk ke gerbang, salah seorang petugas jaga itu menghampiri dan me­merintahkan membuka kaca mobil. Kaca dibuka, petugas itu lalu menanyakan identitas dan keperluan datang ke sini.

Setelah pemeriksaan singkat itu, mobil diperbolehkan masuk ke markas korps pasukan ber­sen­jata berat kepolisian itu.

Pemeriksaan seperti itu pernah di­alami Ari Yusuf Amir ketika jadi kuasa hukum Komjen Susno Duadji. Kedatangan Ari ke situ untuk menjenguk kliennya yang ditahan di situ.  

Susno ditahan di Rutan Mako Brimob setelah ditetapkan se­ba­gai tersangka kasus korupsi dana pengamanan Pilkada Jawa Barat dan suap dalam pengusutan kasus PT Salwah Arowana Lestari.

Di Rutan ini, bekas kepala Ba­reskrim Polri itu menempati sel di Blok B. Bekas bendahara umum Partai Demokrat, Mu­ham­mad Nazaruddin kini menempati blok yang sama. Bagaimana kon­disi sel di situ?

Selain pernah dihuni Susno, blok ini pernah didiami beberapa tokoh seperti Bibit Samad Rianto, Aulia Pohan dan Muchdi PR.

Kabarnya, sel-sel di Blok B ini memiliki fasilitas wah. Dileng­kapi penyejuk ruangan, kasur spring bed dan kamar mandi berada di dalam. Benarkah?

Ari mengenang, ketika ber­kun­jung ke sel Susno, penjagaannya di rutan ini cukup ketat. Pengun­jung yang akan masuk harus menjalani beberapa kali pe­me­riksaan dan melewati be­berapa pintu penjagaan.

Pemeriksaan pertama dila­ku­kan di gerbang utama. Di tempat ini pengunjung harus menye­but­kan identitas dan keperluan da­tang ke sini. Setelah lolos dari peme­riksaan, kemudian masuk ke dalam kompleks sejauh 200 me­ter hingga menemui gedung yan­g cukup besar setinggi satu lantai yang difungsikan sebagai Rutan.

Bagian depan rutan setinggi satu lantai dipagari kawat se­tinggi tiga meter dengan menyi­sa­kan satu pintu masuk selebar 1,5 meter. Di pintu ini petugas akan melakukan pemeriksaan terhadap pengunjung.

Pintu ini satu-satunya akses ke dalam maupun ke luar rutan ta­han­an. Di sini petugas akan me­minta pengunjung mening­galkan telepon genggam dan alat komu­nikasi lainnya. “ Saya selalu me­ninggalkan telepon seluler dan barang elektronik di tempat ini.” Ka­ta Ari.

Lolos dari pemeriksaan di pintu depan masuk rutan, dilanjutkan dengan pemeriksaan identitas pada saat memasuki pintu masuk di blok B.

Didalam rutan ini terdapat tiga blok yaitu Blok A, Blok B, dan Blok C. Masing-masing blok terdapat 8 kamar. Antara blok satu dengan blok lainnya dibatasi pagar kawat dan juga pintu ma­suk yang dijaga beberapa petugas keamanan.

Setelah semua identitas pe­ngun­jung dicatat oleh petugas, ba­rulah dipersilakan masuk ke­dalam sel untuk menemui ta­hanan. “Saat masuk tidak ada lagi pengawalan dari petugas dan bisa bebas masuk untuk menemui klien,” ujarnya.

Menurut Ari, sebenarnya ada dua pilihan bagi penghuni sel untuk menerima tamu. Selain di kamar, penghuni sel juga bisa menerima di ruang tamu yang dilengkapi televisi. Ruang tamu ini, kata Ari, terletak di tengah bangun blok B.

Dari setiap kamar sel untuk bisa ke ruang tamu harus mele­wati lorong sebagai penghubung. “Kalau sedang banyak tamu, penghuni sel bisa membawa tamu ke kamar.” Katanya

Di Blok B terdapat beberapa kamar tahanan. Setiap kamar ter­diri dari ruang berukuran 3 x 4 me­ter. Di setiap kamar tersedia satu kasur dari pegas yang hanya cukup untuk satu orang, pen­di­ngin ruangan. “Kalau mau nonton televisi bisa menonton di ruang tamu,” katanya.

Tidak jauh dari tempat tidur, arah ke pintu terdapat satu set bangku. Terdiri dari satu sofa dan dua bangku panjang. Ada meja kayu di tengahnya. “Di sinilah bia­sanya klien saya menerima tamu.”

Menurut Ari pencahayaan di kamar itu lumayan terang. Tanpa menghidupkan lampu, dirinya dan kliennya bisa membaca dengan baik.

Kamar yang cukup lapang itu, kata Ari, juga dilengkapi dengan kamar mandi. Meski tidak begitu luas, di dalam kamar mandi itu ada bak air berukuran sedang. Kamar mandi itu juga dilengkapi kloset. “Saya rasa kamar itu cukup nyaman untuk ditempati.”

Selain fasilitas yang cukup, Ari me­nilai suasana di rutan Mako Brimob juga cukup santai. Meski ada jam kunjung, biasanya dia bisa bertamu beberapa jam, kadang melebihi jam kunjung yang sudah ditetapkan.

Berdasarkan pengalamannya menemui Susno di sana, Ari menyebut pengawalan petugas biasanya hanya ketat pada saat awal-awal masa tahanan saja.

Kepala Hubungan Masyarakat Mako Brimob, AKBP Budiman menjelaskan Nazaruddin diiso­lasi di blok ini. Ia tak boleh diga­bung dengan tahanan lain. “Ukur­an kamar 4x3 meter hanya ada tempat tidur dan toilet, di Blok B dia sendiri tidak ada ka­wan,” katanya.

Budiman mengakui kamar ta­hanan dilengkapi mesin pen­dingin ruangan (air conditioner/AC). Namun udara yang dihem­buskan dari AC sudah tak terlalu dingin. Sebab, mesinnya sudah tua. “Jadi kalau siang hari masih pengap,” katanya.

Apakah juga dilengkapi televisi? Budiman mengatakan tidak ada. “Kalau mau nonton TV, ya di ruang tamu.”

Gerak-gerik Bisa Dipantau dari Kuningan

Kepala Hubungan Ma­sya­rakat Markas Korps Brimob, AKBP Budiman mengatakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menempatkan dua orang untuk menjaga sel Na­zaruddin.

KPK juga memasang kamera CCTV untuk mengawasi gerak-ge­rik Nazaruddin selama di da­lam sel. “Kalau penjaganya su­dah sejak kemarin. Tapi kalau CCTV-nya baru akan dipa­sang,” kata Budiman kemarin..

Budiman mengatakan pi­hak­nya memberikan izin ke­pada KPK untuk memasang

CCTV di sel Nazaruddin. Na­mun ia tak tahu pasti kapan ka­mera akan dipasang. “Kalau tek­nis kapan dipasangnya, KPK yang tahu, kami tidak tahu,” ujarnya.

Di rutan ini, jelas Budiman, telah dilengkapi beberapa ka­mera pengawasan. Kamera itu pasang setelah terbongkar kasus pelesir Gayus Tambunan.

Gayus Tambunan adalah ter­sang­ka kasus rekening gendut. Pegawai pajak itu lalu dititipkan di rutan ini. Selama ditahan di si­ni, Gayus leluasa keluar-masuk lantaran menyu­ap ke­pa­la rutan maupun para penjaga.

Namun aksinya terbongkar setelah dia tertangkap kamera tengah menonton pertandingan tenis di Bali. Dari sini terbong­kar pula bahwa Gayus pernah ke luar negeri ketika berstatus tahanan.

Menurut Budiman, kamera yang dipasang di sel Nazarud­din hanya bisa dilihat oleh KPK. “Nanti akan diawasi dari KPK sana.”

Budiman mengatakan penga­wasan terhadap Na­zaruddin cu­kup ketat. Tidak semua orang bisa menemui Nazaruddin see­nak­nya. “Di sini peraturannya kalau mau bertemu harus men­dapatkan izin dulu dari pe­nyi­diknya,” ujarnya.

Selain itu, waktu kunjungan di­batasi. “Untuk semua orang, baik itu pengacara, keluarga, harus mengikuti jadwal berkun­jung,” ucapnya lagi.

Waktu berkunjung ditetap­kan Selasa pukul 10.00-12.00 WIB dan Jumat pukul 14.00-17.00 WIB.  [rm]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Butuh Sosok Menteri Keuangan Kreatif dan Out of the Box

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:44

KPK Masih Usut Keterlibatan Hasto Kristiyanto di Kasus Harun Masiku dan DJKA

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Kesan Jokowi 10 Tahun Tinggal di Istana: Keluarga Kami Bertambah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Segini Potensi Penerimaan Negara dari Hasil Ekspor Pasir Laut

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:22

Main Aman Pertumbuhan 5 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:19

Gagal Nyagub, Anies Makin Sibuk

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:08

Predator Seks Incar anak-anak, Mendesak Penerapan UU TPKS

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:41

Dukung Otonomi Sahara Maroko, Burundi: Ini Solusi yang Realistis

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:39

Digelar Akhir Oktober, Indocomtech 2024 Beri Kejutan Spesial

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:29

WTO Perkirakan Perdagangan Global Naik Lebih Tinggi jika Konflik Timteng Terkendali

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:15

Selengkapnya