Berita

nazaruddin/ist

Usut Dugaan Kesaksian Palsu Demokrat kalau Tidak Mau Dicap Pembohong!

SENIN, 15 AGUSTUS 2011 | 18:10 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Kurus, matanya cekung, berjambang, bongkok-bongkok dan berat badannya turun 18 kilogram. Itulah kondisi Nazaruddin yang diakui beberapa petinggi Demokrat  yaitu Sutan Bhatoegana, Jafar Hafsah dan Jhonny Allen, setelah menemui eks koleganya di Singapura pada Juni lalu.

Kini kesaksian Demokrat itu sangat diragukan masyarakat. Saat mendarat di bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, publik menyaksikan secara fisik Muhammad Nazaruddin begitu tegap, rapih, bahkan lebih gemuk dari sebelum dia lari ke Singapura. Ingatan publik pun langsung melayang pada kesaksian tim Demokrat.

Beberapa hari lalu Sutan Bhatoegana membantah tuduhan bahwa dia dan kawan-kawannya memberi kesaksian palsu. Kabar penurunan berat badan 18 kilogram itu, menurut Sutan, didapat dari Nazaruddin sendiri.


Mantan politisi Partai Demokrat, Zaenal Maarif, mengaku amat menyayangkan jika kesaksian rekan-rekannya itu adalah kebohongan belaka. Bagaimanapun menurutnya, yang menginformasikan berat badan Muhammad Nazaruddin turun 18 kilogram harus segera diperiksa oleh Dewan Kehormatan Partai Demokrat dan Badan Kehormatan DPR.

"Karena dengan jelas ada kebohongan publik dan mempermalukan DPR, tanpa ada tindakan yang kongkrit usai habisnya masa reses DPR, dikhawatikan rakyat akan memberi stempel kepada DPR sebagai Dewan Pembohong Rakyat, terlebih kalau ternyata pertemuan itu tidak ada," kata mantan Wakil Ketua DPR itu dalam pesan singkat ke Rakyat Merdeka Online, Senin (15/8).

Dia pun memprediksi, dengan kondisi penjemputan Nazaruddin yang serba tidak transparan dan kemungkinan besar Nazaruddin berada di bawah tekanan ketika diperiksa penegak hukum di Indonesia, maka semua kesaksiannya yang diungkap selama di pelarian akan tinggal kenangan saja.

"Nazaruddin akan berbalik dan apa yang diungkap selama ini tidak akan menjadi kenyataan, sebuah drama yang berakhir anti-klimaks, kasihan bangsaku, kasihan negaraku," ujarnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya