RMOL.Suara gendang dan seruling khas Batak membahana dari halaman Istana Negara, kemarin siang. Menghasilkan nada-nada indah mengusik para pengendara yang melintas di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Sejenak mereka memalingkan kepala, mencari asal datangnya suara.
Melihat lebih dekat ke pekarangan Istana puluhan orang sedang menari Tor-tor. Tarian khas Sumatera Utara ini dibaÂwaÂkan dengan penuh semangat. TeÂrik matahari di atas langit Jakarta tak mengurangi semangat pelajar SMU Sopo Surung Balige ini untuk menampilkan gerakan tarian nan indah.
Sebelumnya muda-mudi memÂbawakan tarian dengan instrumen khas etnis Tionghoa. Sesudah tari Tor-tor dilanjutkan dengan tari khas Papua. Dilanjutkan aksi marching band dari beberapa kampus.
Para penari dan marching band itu adalah pengisi acara periÂngaÂtan HUT Kemerdekaan. Mereka tengah melakukan gladi kotor. KeÂgiatan ini dimulai pagi hari sampai pukul 15.30 WIB.
Selesai berlatih, para pengisi acara yang sebagian besar pelajar dan mahasiswa ini meÂnyemÂpatÂkan diri berfoto bersama. MengÂgunakan kamera digital maupun kamera handphone mereka meÂngambil gambar dengan latar beÂlaÂkang Istana maupun air mancur yang ada di halaman.
Tampaknya mereka memanÂfaatÂkan momen langka ini. SelaÂma ini Istana terkesan tertutup. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa masuk pusat kekuasaan eksekutif itu.
Mendekati Hari Kemerdekaan, Istana tampak terus berbenah. Di pekarangan Istana juga terlihat semarak. Tenda-tenda berbentuk letter U sudah terpasang kokoh dan cantik. Di bawahnya kursi-kursi merah disusun berderet dan lurus.
Dari kejauhan tampak meja kayu berwarna keemasan di baÂgiÂan tengah teras Istana. Di sinilah letak panggung kehorÂmaÂtan yang akan diduduki presiden, ibu negara, wapres dan petinggi negara lainnya.
Di sepanjang pagar mulai dari depan Istana sampai pagar kantor Sekretariat Negara dan Dewan Pertimbangan Presiden (WanÂtimÂpres) dihiasi umbul-umbul merah putih. Ornamen-ornamen merah putih dipasangan di beberapa baÂgian pekarangan Istana.
Di luar pagar didirikan tenda sepanjang 100 meter menghadap Istana. Warna merah putih tamÂpak menghiasi setiap bagiannya. Tenda itu menaungi empat pangÂgung. Panggung dibuat berunÂdak-undak. Ratusan kursi ditata rapi diundakan-undakan itu.
Tenda ini hampir selesai dideÂkor. Seorang pekerja terlihat siÂbuk merapikan kain penutup laÂngit-langit tenda yang lepas kaÂreÂna tertiup angin. Pekerja lainÂnya menyelesaikan pemasangan tangga dan melakukan pengecatan.
Para pekerja menyelesaikan panggung dan tenda hingga malam agar semuanya rampung pada 15 Agustus. Pengerjaan sudah dilakukan sejak Jumat lalu (12/8). “Tadinya panggung ini sudah jadi dan sudah dipasangi karÂpet, tapi karena minta ditingÂgikan lagi 40 centi terpaksa diÂbongkar ulang. Paling selesainya nanti malamlah,†ujar seorang pekerja yang tengah memÂbongkar panggung berukuran 8x20 meter.
Di belakang panggung bebeÂraÂpa orang sibuk merapikan kabel-kabel sound system. Cek suara pun dilakukan untuk meÂmastikan suara yang dihasilkan terdengar baik.
Sebuah mobil crane juga terliÂhat sibuk memotong ranting poÂhon di depan Istana. Sasarannya ranting yang sudah menjulur ke bawah. Pemangkasan dilakukan agar ranting pohon tidak pÂeÂmaÂsangan tenda-tenda di bawahnya. Pekerjaan ini dilakukan Dinas Pertamanan DKI Jakarta.
Kepala Biro Pers Dan Media Istana Kepresidenan DJ NachÂroÂwi mengatakan, persiapan perÂaÂyaan HUT RI ke-66 di Istana Negara sudah mencapai 95 perÂsen. “Persiapan secara fisik, perÂlengkapan dari upacara itu miÂsalÂnya, tenda utama untuk upacara dan tenda pendukung lainnya. Secara non fisik, persiapan-perÂsiapan lainnya mulai hari ini (keÂmarin-red) telah dilakukan gladi kotor,†ujarnya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Mengenai dekorasi Istana, kata Nachrowi, masih seperti tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, yang membedakan perayaan taÂhun ini dengan sebelumnya adaÂlah nuansa kedaerahan.
“Setiap tahunnya memang selalu berubah. Tahun lalu nuansanya daerah Barat. Tahun ini lebih ke Timur, menampilkan aset dan budaya dari daerah PaÂpua. Banyak menonjolkan orÂnaÂmen-ornamen Papua,†ungkap Nachrowi.
Pihaknya menargetkan semua persiapan selesai Senin. Pada hari itu pengisi acara akan menggelar gladi bersih. “Kalau sudah meÂleÂwati fase gladi bersih, saya yakin sudah 98 persen,†ujarnya.
Peringatan HUT Kemerdekaan kali ini bertepatan dengan bulan Ramadhan. Tak ada agenda yang dikurangi. “Agenda acara pokok sama saja. Itu merupakan satu proÂtap dari tahun ke tahun. MeÂmang sekarang sedang bulan puasa. Untuk acara penurunan bendera para undangan yang beragama Islam akan disediakan makanan buka puasa,†kata Nachrowi. [rm]
Populer
Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03
Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53
Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21
Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45
Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35
Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46
Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01
UPDATE
Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:44
Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27
Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27
Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:22
Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:19
Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:08
Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:41
Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:39
Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:29
Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:15