Berita

TAUSIAH RAMADHAN

Puasa dan Pengendalian Diri

Oleh: Saleh P. Daulay
KAMIS, 11 AGUSTUS 2011 | 09:23 WIB

PUASA adalah ibadah yang memiliki dimensi spritual yang sangat tinggi. Ibadah puasa tidak hanya dimaksudkan agar mereka yang melakukannya dapat merasakan penderitaan orang-orang yang membutuhkan (people in need), tetapi lebih dari itu puasa juga dimaksudkan sebagai latihan spritual (madrasah ruhaniyyah).

Orang-orang yang berpuasa secara benar diyakini akan menjadi manusia-manusia yang memiliki jiwa spritual yang luhur. Itulah sebabnya mengapa Allah menyatakan bahwa ibadah puasa itu untuk-Nya dan dialah yang akan membalasnya sebagaimana termaktub dalam hadits qudsi berikut: "Setiap amalan baik anak Adam adalah untuk dirinya melainkan puasa; ia adalah untukKu dan Akulah yang akan membalasnya."

"Puasa itu adalah perisai. Sekiranya seseorang itu sedang berpuasa janganlah ia berkata keji dan berteriak. Jika ada yang mencaci atau melaknatinya, maka hendaklah dia berkata kepadanya, 'Aku sedang berpuasa.' Demi Dia yang diri Muhammad berada dalam kuasa-Nya, bau mulut seorang yang sedang berpuasa adalah lebih harum di sisi Allah daripada aroma minyak kesturi. Bagi seseorang yang sedang berpuasa itu dua keriangan yang ia bergembira dengannya: ketika dia berbuka puasa, ia akan bergembira dan ketika dia bertemu Tuhannya, dia akan bergembira dengan puasanya."  (Hadist disepakati oleh Bukhari dan Muslim).


Selain menerangkan betapa tingginya nilai ibadah puasa dalam pandangan Allah, hadits ini juga secara eksplisit menerangkan manfaat puasa sebagai perisai dan benteng spiritual bagi orang yang melaksanakannya. Dalam berpuasa, orang tidak hanya dituntut untuk menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa, namun orang yang berpuasa dituntut juga untuk mempuasakan mulut, telinga, mata, tangan, kaki, dan bahkan hati.

Orang yang berpuasa harus mampu menjaga agar semua pembicaraannya benar, mendengar dan melihat hal-hal yang baik, mempergunakan tangan dan kakinya untuk berbuat amal kebajikan, dan mempuasakan hatinya dari hal-hal yang melalaikannya dari mengingat Allah.

Konsistensi pelaksanaan ibadah puasa seperti ini diyakini akan mampu mengendalikan hawa nafsu manusia agar tidak mengingkari perintah-perintah Allah. Puasa yang baik akan dapat melatih manusia yang mampu mengendalikan dirinya. Pada akhirnya, pengendalian diri itu dapat meningkatkan derajatnya menjadi manusia bertakwa. Para ulama menyepakati bahwa hanya jiwa yang terkendalilah (nafs al-muthmainnah) yang mendapat panggilan masuk sorga sebagaimana disebutkan secara eksplisit dalam surat Al-Fajr:27-30 yang berbunyi: "Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhamu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku. Masuklah ke dalam surga-Ku".

Semoga melalui ibadah puasa ini kita dapat menjadi manusia-manusia yang memiliki jiwa-jiwa yang terkendali dalam rangka menjalankan misi pengabdian kita kepada Allah.

Penulis adalah Sekretaris Dewan Pakar ICMI Pusat dan Ketua Komisi Luar Negeri MUI Pusat.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya