Berita

Pembubaran Demokrat Lebih Besar dari Kasus Bambang Soesatyo yang Tukang Kritik

RABU, 10 AGUSTUS 2011 | 18:46 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Belajar dari pengalaman Korea Selatan dan Thailand, partai politik yang terlibat penipuan atau kejahatan Pemilu (election fraud) seharusnya dibubarkan dan dilarang berdiri karena dinilai dapat membahayakan negara dan bangsa apabila mereka berkuasa.

Hal itu disampaikan pengamat politik, Adhie Massardi, menanggapi pernyataan Rocky Amu dari Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Lanjutkan SBY Presiden (GLSP) yang mengecam Partai Golkar karena kerap mengeritik kebijakan pemerintah. Dalam peryataan itu Rocky secara khusus menegur sikap politisi Partai Golkar, Bambang Soesatyo, yang kerap bersikap kritis terhadap pemerintah SBY.

Sebelumnya Bambang pernah melempar wacana pembubaran partai kadernya banyak terlibat korupsi. Hal itu dipelajarinya dari Korea Selatan dan Thailand. Selain itu, parpol juga tidak boleh terlibat dalam kejahatan pemilu.


Eks jurubicara Presiden Gus Dur ini mengingatkan, persoalan Bambang Soesatyo yang kerap berlawanan dengan rekan koalisinya tidak jadi masalah bila dibandingkan kasus petinggi partai pimpinan koalisi (Partai Demokrat) yang terlibat korupsi.

"Ada kemungkinan sebagian hasil korupsi untuk mendanai partai dan kejahatan pemilu, harus dikenai sanksi," tegasnya.

Kader partai yang memegang jabatan publik melakukan pembohongan publik, lanjut Adhie, dapat mengakibatkan partai tersebut dibubarkan karena dinilai dapat membahayakan negara dan bangsa apabila mereka berkuasa.

"Jadi ini bukan lagi masalah koalisi atau bukan koalisi, tapi ini masalah aturan dan nurani," tutupnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya