Berita

ilustrasi

Bambang Soesatyo: Demokrat yang Jadi Duri dalam Koalisi

RABU, 10 AGUSTUS 2011 | 16:58 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Partai Golkar didesak serius menjalankan program pro rakyat dengan segera menanggalkan niat buruk dalam berpolitik.

Seruan itu diutarakan kemarin (Selasa, 8/10) oleh pengurus Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Lanjutkan SBY Presiden (GLSP), Rocky Amu, menyikapi sepak terjang Partai Golkar yang kerap mengkritisi kebijakan pemerintah. Secara khusus, Rocky mengkritik sikap politikus Partai Golkar, Bambang Soesatyo, yang kerap bersikap kritis terhadap pemerintah SBY.

Menjawab tudingan yang menggambarkan Golkar seolah "duri" dalam koalisi, Bambang Soesatyo, dalam pernyataan pers kepada wartawan (Rabu, 10/8), menegaskan, sikap kritis Golkar tidak pernah digunakan untuk menyerang pribadi Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono.


"Kalau ada kader Golkar mengeritisi kebijakan pemerintahan SBY yang tidak pro rakyat, termasuk mengecam kelambanan para menteri melaksanakan instruksi presiden, posisi yang demikian bukanlah serangan terhadap pribadi presiden," tegas anggota Komisi III DPR ini.

Dan kalau sikap kritis kader Golkar diterjemahkan sebagai praktik politik dua kaki, Wakil Bendahara Golkar ini menyebutnya sebagai tafsiran ngawur karena lahir dari cara pandang yang sempit.

"Kalau sikap kritis anggota koalisi diartikan sebagai perlawanan terhadap pemerintah dan presiden, sama artinya menyuruh semua anggota koalisi menjadi yes men dan harus mengamini kekeliruan-kekeliruan pemerintah. Bukankah sikap seperti itu justru akan menjerumuskan pemerintahan sekarang ini?" ujarnya.

Dia meminta pro-SBY menanggapi setiap kritik dengan sikap dan cara pikir positif. Pembungkaman aspirasi itu hanya ada di era Orde Baru. Dan partai politik sekarang jangan dipaksa untuk berperilaku seperti di era Orde Baru.

"Siapa yang sesungguhnya menjadi duri dalam daging di koalisi pemerintahan saat ini? Saya imbau semua simpatisan Demokrat untuk instrospeksi," pintanya.

Saat ini, menurut Bamsoet, koalisi justru terbebani oleh kasus suap Wisma Atlet SEA Games, plus kasus lain yang diungkap mantan bendahara PD Muhammad Nazaruddin.

"Jadi, Demokrat-lah yang menjadi duri dalam daging koalisi pemerintahan saat ini," tutup Bambang.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya