Berita

hariman siregar/ist

BUBARKAN PEMERINTAH

Hariman Siregar: Kita Tidak Peduli Konstitusi!

RABU, 10 AGUSTUS 2011 | 11:59 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Seruan 45 tokoh nasional agar DPR segera membubarkan pemerintahan SBY-Boediono dianggap menyalahi aturan konstitusi.

Kalangan pakar tata negara menyebut inkonstitusional karena DPR tidak dapat membubarkan pemerintahan. DPR hanya bisa menjatuhkan pemerintahan yang sah melalui hak menyatakan pendapat bersama Mahkamah Konstitusi. Sementara, kalangan politisi menyebut mereka yang berkumpul di Hotel Four Seasons dua malam lalu itu (Senin, 8/8) hanya kalangan yang kecewa berat pada Presiden SBY.

Tokoh Malapetaka 15 Januari 1974, Hariman Siregar, adalah salah seorang aktivis politik senior yang hadir di Four Seasons dan menyepakati tuntutan membubarkan pemerintah. Menurutnya, banyak pihak yang mengomentari gerakan itu tidak mengerti akar masalah. Dia tegaskan, pertemuan para tokoh itu bukan untuk merancang perubahan yang konstitusional.


"Dari dulu kita tidak peduli konstitusi. Buat apa bicara konstitusi. Hukum ya hukum, konstitusi ya konstitusi. Mereka yang bilang itu inkonstitusional mereka tidak mengerti sejarah Indonesia. Apa ada perubahan yang konstitusional?" tegas Hariman kepada Rakyat Merdeka Online, Rabu (10/8).

Dia menyebut dalam situasi terakhir ini rakyat sudah tidak puas dengan keadaan. Rakyat merasa sudah tidak mempunyai pemerintah. Jadi, sudah bukan saatnya lagi bicara konstitusi.

"Orang-orang bingung, partai-partai diam saja, kalian lihat partai bagaimana. Jadi bagaimana kalau sudah disandera semua, mesti ada yang bicara. Ya sudah kita usulkan, desak DPR bubarkan pemerintah. Itu baru desakan, kok sudah kebakarang jenggot semua," kata Hariman.

45 tokoh nasional berkumpul di Hotel Four Season, Jakarta Senin malam (8/8). Dengan tegas mereka menyatakan sikap jika pemerintahan SBY-Boediono telah melenceng dari tujuan dan cita-cita kemerdekaan

Setidaknya ada 7 krisis nasional yang melanda. Yakni krisis kewibawaan kepala pemerintahan, krisis kewibawaan kepala negara, krisis kepercayaan terhadap parpol, krisis kepercayaan kepada parlemen, krisis efektifitas hukum, krisis kedaulatan sumber daya alam, krisis kedaulatan pangan, krisis pendidikan, krisis integrasi nasional.

Dalam hemat ke 45 tokoh, semua itu terjadi karena pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) tidak efektif, lemah, dan hanya mengejar pencitraan diri ketimbang kerja nyata. Terjadi disorientasi dari SBY selaku presiden. Rakyat sekarang ini bertahan hidup karena usaha mereka sendiri dan bukan karena peran negara. Negara tidak hadir ketika rakyat membutuhkan.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya