Berita

ilustrasi, spanduk Momen Ramadhan

On The Spot

Balon Gubernur dan Politisi Ramai-ramai Bikin Spanduk

Ramadhan jadi Ajang Pencitraan Diri
RABU, 03 AGUSTUS 2011 | 04:54 WIB

RMOL. Momen Ramadhan dimanfaatkan para bakal calon (balon) gubernur DKI Jakarta dan politisi untuk menyapa dan memperkenalkan diri kepada masyarakat Jakarta. Spanduk ucapan selamat puasa dengan gambar mereka disebar di berbagai sudut ibukota.

Spanduk dan baliho kebanyak­an dipampang di jalan-jalan uta­ma Jakarta. Tujuannya tak lain tak bukan untuk menarik per­ha­tian para pengendara dan ma­sya­rakat.

Berdasarkan pengamatan Rak­yat Merdeka, spanduk balon gu­bernur Nachrowi Ramli nampang di perempatan Ragunan Warung Bun­cit Jakarta Selatan, dan di halte Bus Transjakarta. Dua span­duk lainnya juga terpampang di sepanjang Jalan Buncit Raya dan di Jalan Kalibata tepatnya di be­lakang Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Tidak hanya Nachrowi yang me­manfaatkan momen Ra­ma­dhan ini untuk ajang mem­per­kenalkan diri, spanduk balon gu­bernur dari Partai Keadilan Se­jah­tera (PKS), Triwisaksana ter­lihat di pesimpangan antara Pe­ja­ten-Kemang tepatnya di depan Pejaten Village. Baliho berukuran 2 x 3 meter juga terpampang di perempatan Tugu Pancoran.

“Bekerja dan saling berbagi di bulan Ramadan.” Begitulah bu­nyi pesan dalam spanduk ter­sebut yang juga memajang gambar po­litisi yang ingin lebih akrab disa­pa Bang Sani ini.

Sedangkan, baliho balon gu­ber­nur lainnya, Azis Samsudin ter­pasang di Jalan Buncit Raya. Se­nyumnya begitu mengembang, seolah mengambarkan betapa tu­lus­nya dia mengucapkan selamat me­nunaikan ibadah puasa.

Tidak hanya balon gubernur, deretan nama ketua umum parpol juga tidak mau ketinggalan. Span­duk ucapan Ramadan nampang hampir di sepanjang jalan utama ibu kota diantaranya foto Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Umum PAN Hatta Radjasa, dan Ketua Umum PPP Surya Dharma Ali (SDA).

Baliho berukuran 3x3 meter bergambar Hatta Rajasa sudah mulai nampak di sekitar Banjir Kanal Timur (BKT). Namun, karena bambu penopangnya tak ter­lalu kokoh, baliho itu pun akhir­nya rubuh diterpa angin.

Menyusuri Jalan Basuki Rach­mat, Jakarta Timur, beberapa spanduk dilekatkan di jembatan penyeberangan orang (JPO) di sekitar Pasar Gembrong. Wajah Hatta Rajasa dan SDA tampak menghiasi JPO ini. Hal yang sama juga terlihat di JPO yang hanya berjarak sekitar  300 meter dari Pasar Gembrong,

“Marhaban ya Ramadan, Sela­mat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan 1432 H.” Begitulah isi spanduk yang memampang foto SDA dengan mengenakan jas dan peci. Spanduk-spanduk tersebut tak hanya dipasang di JPO, tapi ju­ga di besi-besi pembatasan jalan.

Berlanjut ke Jalan KH Abdul­lah Syafei, Jakarta Selatan pe­man­dangan yang sama juga ter­lihat. Persis di jembatan pe­nye­berangan orang di depan SMPN 115 ter­pajang spanduk politisi balon gu­bernur dari PDIP Effendi Sim­bolon, Ketua Umum PPP SDA, Ketua Umum PKB Mu­hai­min Iskandar, dan pengurus PKS DKI Jakarta.

Pemandangan deretan spanduk ucapan selamat menjalani puasa ini juga terlihat di JPO persis di depan SPBU Jalan Casablanca hingga Jalan KH Mas Mansyur. Se­sampainya di perempatan Pe­jompongan, sebuah baliho besar bergambar Hatta Rajasa berdiri dengan gagahnya.

“Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan  1432 h,” ujar Hatta Rajasa sambil mema­mer­kan deretan gigi putihnya. Baliho ini tampaknya cukup efektif me­narik perhatian pengendara yang sedang berhenti di lampu merah.

Tak hanya di JPO dan pem­ba­tas jalan, spanduk ucapan lebaran milik politisi tersebut juga dipa­jang di pagar TPU Karet Bivak. Spanduk milik SDA dan Hatta Rajasa tampak dua di antara yang nampang di tempat ini.

Di sekitar Kantor Kementerian Ke­hutanan, Senayan spanduk dan baliho milik Hatta Rajasa juga ter­lihat ramai menghiasi jalan. Ba­liho-baliho berukuran 60x60 cm itu bahkan dilekatkan dipo­hon-pohon di sepanjang jalan. Sangat disa­yangkan, baliho itu di­tancapkan dengan paku se­hingga bisa merusak pohon-pohon tersebut.

Suasana yang lebih semarak terlihat di pagar belakang Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan. Deretan spanduk bergambar wa­jah para politisi, berlomba-lomba menyerukan ucapan selamat menjalankan ibadah puasa ke­pada para pengguna jalan yang melintas.

Saking banyaknya, hampir tak tersisa ruang kosong di pagar belakang gedung wakil rakyat itu.  Para politisi juga berlomba mem­buat ukuran spanduk sepan­jang dan sebesar-besarnya.

Partai Demokrat yang meru­pa­kan partai terbesar hasil Pemilu 2009, turut serta mengucapkan selamat. Ada tiga spanduknya di­ben­tangkan di pagar belakang Gedung DPR yang semuanya me­nampilkan foto Ketua Umum  Anas Urbaningrum, Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono dan Ketua De­wan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono.

Trio petinggi PD tersebut tam­pil religius dalam balutan baju koko warna putih plus peci hitam. Atas nama seluruh kader PD, mereka mengucapkan ‘Marhaban ya Ramadhan. Selamat menja­lankan ibadah puasa 1432 H. Sucikan hati, bersihkan diri dan jauhkan prasangka”.

Di pagar itu juga ada spanduk warna kuning khas Partai Golkar dengan foto Azis Syamsudin ber­sama dengan Aburizal Bakrie. Ke­duanya berucap ‘Selamat me­nunaikan ibadah puasa. Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1432 H’.

Spanduk serupa juga dipasang Sekjen PAN, Taufik Kurniawan. Wakil Ketua DPR itu tampil bersama Ketua Umum PAN, Hat­ta Rajasa, dalam spanduk war­na biru bertuliskan “Selamat me­nu­naikan ibadah puasa. Tingkatkan taqwa, mari berbagi bersama”.

Bila politisi lain menampilkan foto ketua umum parpolnya ma­sing-masing, tidak demikian de­ngan PDIP. Politisi senior PDIP, Efendi Simbolon memasang span­duk ucapan selamat puasa tanpa menampilkan foto Ketua Umum PDIP Megawati Soe­kar­noputri.

Sekretariat DPR dan DPD yang merupakan tuan rumah juga me­masang spanduk sejenis. Me­lalui spanduknya masing-masing, jajaran Ketua DPR dan Ketua DPD menyampaikan ucapan selamat berpuasa.

Pemandangan yang sama juga terlihat di bagian depan pagar Ge­dung DPR, Senayan. Spanduk-spanduk tersebut diikatkan sea­da­nya dengan menggunakan tali di sepanjang pagar.

Menyapa Sampai ke Dalam Rumah

Para bakal calon gubernur DKI Jakarta tak hanya membuat spanduk dan baliho. Mereka me­milih media lain yang di­anggap efektif agar bisa dikenal luas. Misalnya, lewat brosur.

Seiring dengan datangnya bulan Ramadhan, para balon itu mem­buat brosur jadwal im­sakiyah Ramadhan 1432 Hijri­yah - 2011.

Pemantauan Rakyat Mer­de­ka, beberapa hari jelang Ra­ma­dhan, beberapa orang pen­du­kung balon gubernur membagi-bagikan brosur jadwal imsak di pemukiman padat penduduk Cipinang Muara, Jakarta Timur.

Brosur yang dibagi-bagikan ber­gambar Tantowi Yahya dan Hen­dardji Soepandji. Tantowi di­sebut-sebut jago yang diper­siap­kan Partai Golkar di Pemi­lihan Gu­bernur DKI Jakarta 2012. Bro­sur dengan gambar­nya di­do­mi­nasi kuning, warna khas Golkar.

Sementara, brosur Hendardji berwarna hijau. Bekas koman­dan Pusat Polisi Militer TNI me­mang tak menyebutkan diri­nya sebagai balon gubernur. Tapi purnawirawan mayor jen­deral itu memperkenalkan diri sebagai Bang Adji kepada war­ga Jakarta.

Ada kesamaan dari brosur yang dibuat para balon guber­nur itu. Merek difoto menge­na­kan pakaian koko lengkap de­ngan peci dan sarung di pundak.

Beberapa warga yang mem­butuhkan jadwal imsakiyah mengambil brosur ini untuk di­tempel di rumahnya.

Jangan Rusak Pemandangan

Bagaimana reaksi masya­ra­kat atas aksi balon gubernur dan politisi yang pasang span­duk dan baliho ucapan selamat puasa?

Gilang (25) berpendapat pe­ma­sangan spanduk dan baliho di berbagai sudut jalan Jakarta tak tulus karena ada niat ter­sem­bunyi di baliknya.

“Biasa mau cari muka. Biar di kenal masyarakat. Ujung-ujung­nya kan biar partai atau orangnya dipilih pas pemilu nanti. Lagu lamalah kayak gitu,” ujar karyawan swasta ini.

Hal senada juga disampaikan Irfan (35). Karyawan di salah satu perusahaan asuransi ini ber­pendapat ketus soal ucapan se­lamat puasa ini. “Inilah wujud mu­nafiknya kaum politisi. me­reka ingin tampil sok suci di bulan Ramadhan,” katanya.

Pendapat berbeda disampai­kan Dhika (33). Menurutnya, span­duk politisi ini jangan di­pan­dang negatif. Niat para po­litisi untuk mengucapkan se­lamat menjalankan ibadah pua­sa perlu dihargai, minimal tak dicemooh.

“Positive thinking ajalah un­tuk mereka. Mungkin juga me­re­ka tidak bisa meng­ucap­kan langsung kepada masyarakat, tapi diwakilkan lewat spanduk. Kalau dengan media masa takut tidak ada yang baca atau non­ton, jadi alternatifnya dengan spanduk,” ujarnya.

Reni (29) berpendapat ba­nyak­nya spanduk dan baliho yang ditebar di berbagai jalan di Jakarta merusak peman­dangan.

“Bukannya jadi indah ja­lanan, malah jadi kotor. Sama sekali nggak enak dipandang,” kata dia.

Inayah (24), karyawati per­usa­haan kosmetik ini tak mem­per­masalahkan maraknya span­duk dan baliho politisi. Yang penting, kata dia, pema­sang­an­nya tidak melanggar aturan pemerintah daerah.

“Ramadhan ini milik umat, ter­masuk politisi.  Siapapun yang ngucapin nggak usah diper­­masalahkan,” katanya.

Menurut dia, sebaiknya ma­syarakat  tidak terlalu antipati terhadap segala tindak-tanduk para politisi.    [rm]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Butuh Sosok Menteri Keuangan Kreatif dan Out of the Box

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:44

KPK Masih Usut Keterlibatan Hasto Kristiyanto di Kasus Harun Masiku dan DJKA

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Kesan Jokowi 10 Tahun Tinggal di Istana: Keluarga Kami Bertambah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Segini Potensi Penerimaan Negara dari Hasil Ekspor Pasir Laut

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:22

Main Aman Pertumbuhan 5 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:19

Gagal Nyagub, Anies Makin Sibuk

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:08

Predator Seks Incar anak-anak, Mendesak Penerapan UU TPKS

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:41

Dukung Otonomi Sahara Maroko, Burundi: Ini Solusi yang Realistis

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:39

Digelar Akhir Oktober, Indocomtech 2024 Beri Kejutan Spesial

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:29

WTO Perkirakan Perdagangan Global Naik Lebih Tinggi jika Konflik Timteng Terkendali

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:15

Selengkapnya