RMOL. “GA Pilot Solidarity, Kami Bangga Menjadi Pilot Indonesia. Kami Dinomorduakan di Negara Sendiriâ€. Spanduk berukuran 3x3 meter bernada protes itu terpampang di Pilot House, kompleks kantor Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, kemarin.
Tanda tangan sejumlah pilot menghiasi spanduk tersebut. Para pilot yang tergabung Asosiasi Pilot Garuda (APG) melakukan aksi mogok.
APG mempersoalkan penamÂbahÂan jumlah pesawat yang tidak diimÂbangi penambahan jumlah pilot. Jadwal terbang pilot pun jadi padat. Ini membahayakan peÂnerÂbangan karena pilot jadi lebih mudah lelah.
Untuk mengatasi kekurangan penerbang, manajemen merekrut pilot asing. Tapi, APG menilai maÂÂnajemen telah berlaku disÂkriÂminatif dalam penggajian. Pilot lokal digaji Rp 47 juta per bulan. SeÂdangkan pilot asing Rp 87 juta.
Para pilot yang mogok berÂkumpul di Pilot House. Mereka haÂny mengisi waktu dengan duÂduk-duduk dan ngobrol. SuaÂsaÂnanya terlihat santai dan penuh keÂkeluargaan. Tak terlihat juga ketegangan antara pilot dan pihak keamanan.
Aksi mogok dimulai sejak pukul 00.00 WIB.
Presiden APG, Stephanus GeÂralÂdus mengistruksikan kepada seluruh anggotanya untuk moÂgok. Namun, Asosiasi tidak meÂmaksa pilot yang tidak mau ikut serta aksi ini. “Kalau ada yang tidak ikut berjuang, APG tidak memaksa.â€
Pilot-pilot Garuda yang ketika ditemui sedang berkumpul di Garuda Operation Center terlihat meÂngenakan seragam lengkap. Stephanus memastikan aksi ini berÂjalan tertib dan damai. “MoÂgok kerÂja APG bukan untuk meÂngumÂpulkan massa. Kita hanÂya berkumÂpul duduk, makan,†jelasÂnya.
Senada dengan Stephanus, Vice Presiden APG, Edward Mahar mengatakan, mogok kerja hanya diisi dengan
stand by para pilot di Pilot House. Pihaknya berÂjanji tidak akan menggelar unjuk rasa sepanjang aksi berÂlangsung.
“Kita hanya menyalurkan asÂpirasi yang dilindungi hukum. Ya, kalau masalah tuntutan gaji, itu hanya sebagian kecil saja. MeÂdiaÂsi yang dlakukan memang tidak berÂjalan, tidak adanya keseÂpakatan,†kata dia.
Edward meminta para pengÂguna jasa penerbangan Garuda meÂmahami aksi ini. Mogok kerja, kata dia, hanya sarana menguÂngÂkapkan aspirasi, tanpa ada niat untuk menghancurkan Garuda sebagai sebuah maskapai peÂnerÂbangan. Manajemen Garuda sendiri telah menyiapkan pilot pengÂganti.
“Kurang lebih memang kan akan terganggu operasional Garuda. Tapi pihak manajemen sudah menyiapkan pilot, tapi silakan ditanyakan langsung,†tandas Edward.
Hingga menjelang siang, beÂlum ada direksi maupun maÂnaÂjemen Garuda yang menemui paÂra pilot yang mogok untuk berÂnegosiasi.
Berdasarkan pantauan
Rakyat Merdeka, Terminal 2 Bandara Sukarno Hatta terlihat normal-normal saja. Terminal 2E dan 2F yang digunakan untuk penerÂbangan internasional dan doÂmesÂtik oleh Garuda Indonesia tetap terlihat ramai. Orang tampak hilir muÂdik memasuki tempat ini. Aktivitas ini sudah dimulai sejak pagi hari.
Aktivitas penjualan tiket di loket di lantai dua Terminal 2F juga terlihat tetap berjalan. Hal itu bisa dilihat dari antrean panjang calon penumpang. Puluhan orang antre dengan sabar. Petugas ticketing di dalam loket dengan raÂmah dan sabar melayani mereka.
Suasana di konter
check in GaÂruÂda juga terlihat normal-normal saja. Calon penumpang melaÂkuÂkan
check-in seperti biasa. Tidak ada antrean atau penumpukan penumÂpang.
Informasi yang diperoleh
Rakyat Merdeka, sebanyak 13 peÂnerbangan Garuda dari berbagai banÂdara di Indonesia berjalan normal. Penerbangan tersebut terdiri dari penerbangan domestik dan internasional.
Beberapa jadwal penerbangan domestik pesawat Garuda antara lain GA-640 rute Jakarta, GA-600 rute Jakarta Menado berangÂkat pukul 05.40 WIB, GA-180 rute Jakarta-Medan berangkat puÂkul 05.45 WIB, GA-110 rute JaÂkarta-Palembang berangkat 05.55 WIB, GA-220 rute Jakarta-Solo berangkat 05.55 WIB, GA-150 rute Jakarta-Batam, berangkat 05.55 WIB.
Untuk penerbangan internaÂsional yang berhasil diberangÂkatÂkan di antaranya GA-870 rute DenÂpasar-Seoul berangkat pukul 00.30 WIB, GA-880 rute DenÂpaÂsar-Tokyo berangkat pukul 00.30 WIB, GA-882 rute Denpasar-OsaÂka berangkat pukul 00.45 WIB.
Beberapa penerbangan sempat terganggu akibat mogok. MisalÂnya penerbangan ke Batam yang seharusnya berangkat pukul 09.25 molor sampai dua jam.
Bagaimana reaksi penumpang terhadap aksi mogok pilot? SitoÂrus, penumpang tujuan Medan, SuÂmatera Utara dengan jadwal keberangkatan pukul 14.35 WIB, mengaku tak terganggu dengan aksi ini. “Saya sudah mendengar kabar itu. Tapi saya masih yakin peÂnerbangan tidak terganggu. Jadi kita tidak rugi.â€
Sitorus berharap persoalan yang menimpa Garuda dapat seÂgera diselesaikan. Jangan samÂpai persoalan di internal itu meÂruÂgikan penumpang. “Bolehlah demo, tapi jangan lama-lama kali. Kalau terus-terusan nggak ada pilotnya, yang ada penumpang juÂga nanti yang dirugikan,†ujarnya sembari tersenyum.
Hendri, penumpang Garuda tujuan Yogyakarta dengan jadwal keÂberangkatan 14.10 WIB tak memÂpermasalahkan aksi mogok ini. “Aksi boleh, yang penting penerbangan tetap jalan dan penumpang tidak terganggu.â€
Hendri menilai, setiap orang meÂmiliki cara sendiri dalam meÂnyampaikan aspirasi. Dia hanya berharap, APG dan manajemen Garuda dapat menyelesaikan persoalan dengan baik.
“Mereka mesti duduk bersama dan berbicara. Semua bisa disÂkusikan. Kalau solusinya sudah ditemukan, pilotnya bisa lebih enak bawa pesawat,†katanya.
22 Penerbangan Ikut TertundaMenghadapi aksi mogok kerja, PT Garuda Indonesia meÂnurunkan 100 pilot pengÂganti yang berasal dari para instruktur dan manajemen.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PT Garuda InÂdonesia Tbk Emirsyah Satar ketika ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jakarta, kemarin
“Dari jam 00.00 sampai jam 10.00 pagi ada tetap ada 53 penerbangan. Sebanyak 35 dari Jakarta tetap
on time. Kita laÂkÂukan pendataan dan huÂbungi pilot satu per satu, mana yang mogok dan mana yang bertugas. Kita cari pengganti dari instruktur dan manaÂjeÂmen. Ada 100 pilot pengÂganti,†tutur Emir.
Dalam kesempatan tersebut, Emir juga mengatakan jika ada
delay atau keterlambatan pesawat, pihak Garuda bakal mengatasi masalah tersebut. “Itu (
delay) bakal digabung ke pesawat yang lebih besar,†jelasnya.
Manajemen Garuda IndoÂneÂsia mencatat ada 22 penerÂbangan yang terganggu seÂlama aksi mogok APG terjadi. Vice President CommuÂniÂcation Garuda Indonesia, PuÂdjobroto mengatakan, sejak pukul 00.00 WIB hingga puÂkul 13.00 WIB terdapat 144 penerbangan yang dilakukan Garuda ke seluruh Indonesia. Sebanyak 66 di antaranya meÂrupakan penerbangan dari Jakarta.
Hingga pukul 13.00 WIB, ada 22 penerbangan yang meÂngaÂlami penundaan. SeÂmenÂtara keberangkatan dari BanÂdara Soekarno-Hatta yang terÂtunda hanya berkisar 6-10 perÂsen. SaÂlah satunya tujuan BaÂtam.
Duduk Bareng di Bulan PuasaDirut PT Garuda Indonesia, Dirut Emirsyah Satar akhirnya bisa tersenyum lega. Asosiasi Pilot Garuda memutuskan mengÂÂhentikan aksi mogok pada pukul 13.00 WIB.
Aksi dihentikan lebih awal karena telah tercapai keseÂpaÂkatan antara APG dengan maÂnaÂjemen Garuda. Bertempat di kantor Garuda di kompleks BanÂdara Soekarno-Hatta, Emir dan Presiden APG Stephanus Geraldus berjabat tangan dan berÂpelukan.
Emir lalu para pilot melepas pin ‘Solidaritas Pilot’ yang meÂruÂpakan simbol aksi mogok itu. Namun, begitu dilepas, Emir jusÂtru meminta pin itu dan meÂnyeÂmatkan di kemejanya. TingÂkat Emir ini mengundang gelak tawa seisi ruangan.
Dalam kesempatan itu, Emir menjelaskan telah tercapai keÂsepakatan antara pengurus APG dengan manajemen. Semua tunÂtutan APG akan dibahas bersama.
“Kita akan tindak lanjuti isu-isunya mengenai pilot asing dan seÂbaginya. Penyelesaian terÂseÂbut akan kita selesaikan deÂngan solusi bersama. Kita akan berteÂmu lagi nanti pada bulan puasa. Kita berharap persoalan ini daÂpat kita selesaikan sebeÂlum lebaran,†kata Emir.
Sementara, Presiden Asosiasi Pilot Garuda (APG) Stephanus Geraldus mengumumkan aksi moÂgok resmi dihentikan pada pukul 12:58 WIB. “Saya atas naÂma Presiden Asosisasi Pilot Garuda pada pukul 1 kurang dua menit, kepada seluruh angÂgota bahwa mogok terbang dinyatakan berhenti.â€
Menurutnya, aksi mogok ini terjadi karena saluran komuniÂkasi dengan manajemen mamÂpet. Dia berharap, sebelum LeÂbarÂan semua hal yang menjadi ganÂjalan bisa diselesaikan bersama.
“Bukan soal menang-meÂnangÂan atau kalah-kalahan. MuÂdah-mudahan kesepakatan ini membuahkan hasil
one time, one spirit, one goal,†kata Stephanus.
Ia menuturkan, â€perdaÂmaian†ini terjadi tak lepas dari campur tangan Menteri BUMN MusÂtafa Abubakar.
“Menteri BUÂMN sendiri menÂjadi mediasi dan dia menÂjadi ketuanya. MuÂdah-mudahan keÂsepakatan yang ditengahi oleh Menteri BUMN bisa memÂbawakan hasil baik bagi pilot dan PT Garuda.â€
[rm]