Berita

ilustrasi, Pilot Garuda Mogok Terbang

On The Spot

Ngobrol Sambil Ngemil Nunggu Didatangi Direksi

Pilot Garuda Mogok Terbang
JUMAT, 29 JULI 2011 | 06:44 WIB

RMOL. “GA Pilot Solidarity, Kami Bangga Menjadi Pilot Indonesia. Kami Dinomorduakan di Negara Sendiri”. Spanduk berukuran 3x3 meter bernada protes itu terpampang di Pilot House, kompleks kantor Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, kemarin.

Tanda tangan sejumlah pilot menghiasi spanduk tersebut. Para pilot yang tergabung Asosiasi Pilot Garuda (APG) melakukan aksi mogok.

APG mempersoalkan penam­bah­an jumlah pesawat yang tidak diim­bangi penambahan jumlah pilot. Jadwal terbang pilot pun jadi padat. Ini membahayakan pe­ner­bangan karena pilot jadi lebih mudah lelah.

Untuk mengatasi kekurangan penerbang, manajemen merekrut pilot asing. Tapi, APG menilai ma­­najemen telah berlaku dis­kri­minatif dalam penggajian. Pilot lokal digaji Rp 47 juta per bulan. Se­dangkan pilot asing Rp 87 juta.

Para pilot yang mogok ber­kumpul di Pilot House. Mereka ha­ny mengisi waktu dengan du­duk-duduk dan ngobrol. Sua­sa­nanya terlihat santai dan penuh ke­keluargaan. Tak terlihat juga ketegangan antara pilot dan pihak keamanan.

Aksi mogok dimulai sejak pukul 00.00 WIB.

Presiden APG, Stephanus Ge­ral­dus mengistruksikan kepada seluruh anggotanya untuk mo­gok. Namun, Asosiasi tidak me­maksa pilot yang tidak mau ikut serta aksi ini. “Kalau ada yang tidak ikut berjuang, APG tidak memaksa.”

Pilot-pilot Garuda yang ketika ditemui sedang berkumpul di Garuda Operation Center terlihat me­ngenakan seragam lengkap. Stephanus memastikan aksi ini ber­jalan tertib dan damai. “Mo­gok ker­ja APG bukan untuk me­ngum­pulkan massa. Kita han­ya berkum­pul duduk, makan,” jelas­nya.

Senada dengan Stephanus, Vice Presiden APG, Edward Mahar mengatakan, mogok kerja hanya diisi dengan stand by para pilot di Pilot House. Pihaknya ber­janji tidak akan menggelar unjuk rasa sepanjang aksi ber­langsung.

“Kita hanya menyalurkan as­pirasi yang dilindungi hukum. Ya, kalau masalah tuntutan gaji, itu hanya sebagian kecil saja. Me­dia­si yang dlakukan memang tidak ber­jalan, tidak adanya kese­pakatan,” kata dia.

Edward meminta para peng­guna jasa penerbangan Garuda me­mahami aksi ini. Mogok kerja, kata dia, hanya sarana mengu­ng­kapkan aspirasi, tanpa ada niat untuk menghancurkan Garuda sebagai sebuah maskapai pe­ner­bangan. Manajemen Garuda sendiri telah menyiapkan pilot peng­ganti.

“Kurang lebih memang kan akan terganggu operasional Garuda. Tapi pihak manajemen sudah menyiapkan pilot, tapi silakan ditanyakan langsung,” tandas Edward.

Hingga menjelang siang, be­lum ada direksi maupun ma­na­jemen Garuda yang menemui pa­ra pilot yang mogok untuk ber­negosiasi.

Berdasarkan pantauan Rakyat Merdeka, Terminal 2 Bandara Sukarno Hatta terlihat normal-normal saja. Terminal 2E dan 2F yang digunakan untuk pener­bangan internasional dan do­mes­tik oleh Garuda Indonesia tetap terlihat ramai. Orang tampak hilir mu­dik memasuki tempat ini. Aktivitas ini sudah dimulai sejak pagi hari.

Aktivitas penjualan tiket di loket di lantai dua Terminal 2F juga terlihat tetap berjalan. Hal itu bisa dilihat dari antrean panjang calon penumpang. Puluhan orang antre dengan sabar. Petugas ticketing di dalam loket dengan ra­mah dan sabar melayani mereka.

Suasana di konter check in Ga­ru­da juga terlihat normal-normal saja. Calon penumpang mela­ku­kan check-in seperti biasa. Tidak ada antrean atau penumpukan penum­pang.

Informasi yang diperoleh Rakyat Merdeka, sebanyak 13 pe­nerbangan Garuda dari berbagai ban­dara di Indonesia berjalan normal. Penerbangan tersebut terdiri dari penerbangan domestik dan internasional.

Beberapa jadwal penerbangan domestik pesawat Garuda antara lain GA-640 rute Jakarta, GA-600 rute Jakarta Menado berang­kat pukul 05.40 WIB, GA-180 rute Jakarta-Medan berangkat pu­kul 05.45 WIB, GA-110 rute Ja­karta-Palembang berangkat 05.55 WIB, GA-220 rute Jakarta-Solo berangkat 05.55 WIB, GA-150 rute Jakarta-Batam, berangkat 05.55 WIB.

Untuk penerbangan interna­sional yang berhasil diberang­kat­kan di antaranya GA-870 rute Den­pasar-Seoul berangkat pukul 00.30 WIB, GA-880 rute Den­pa­sar-Tokyo berangkat pukul 00.30 WIB, GA-882 rute Denpasar-Osa­ka berangkat pukul 00.45 WIB.

Beberapa penerbangan sempat terganggu akibat mogok. Misal­nya penerbangan ke Batam yang seharusnya berangkat pukul 09.25 molor sampai dua jam.

Bagaimana reaksi penumpang terhadap aksi mogok pilot? Sito­rus, penumpang tujuan Medan, Su­matera Utara dengan jadwal keberangkatan pukul 14.35 WIB, mengaku tak terganggu dengan aksi ini. “Saya sudah mendengar kabar itu. Tapi saya masih yakin pe­nerbangan tidak terganggu. Jadi kita tidak rugi.”

Sitorus berharap persoalan yang menimpa Garuda dapat se­gera diselesaikan. Jangan sam­pai persoalan di internal itu me­ru­gikan penumpang. “Bolehlah demo, tapi jangan lama-lama kali. Kalau terus-terusan nggak ada pilotnya, yang ada penumpang ju­ga nanti yang dirugikan,” ujarnya sembari tersenyum.

Hendri, penumpang Garuda tujuan Yogyakarta dengan jadwal ke­berangkatan 14.10 WIB tak mem­permasalahkan aksi mogok ini. “Aksi boleh, yang penting penerbangan tetap jalan dan penumpang tidak terganggu.”

Hendri menilai, setiap orang me­miliki cara sendiri dalam me­nyampaikan aspirasi. Dia hanya berharap, APG dan manajemen Garuda dapat menyelesaikan persoalan dengan baik.

“Mereka mesti duduk bersama dan berbicara. Semua bisa dis­kusikan. Kalau solusinya sudah ditemukan, pilotnya bisa lebih enak bawa pesawat,” katanya.

22 Penerbangan Ikut Tertunda

Menghadapi aksi mogok kerja, PT Garuda Indonesia me­nurunkan 100 pilot peng­ganti yang berasal dari para instruktur dan manajemen.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PT Garuda In­donesia Tbk Emirsyah Satar ketika ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jakarta, kemarin

“Dari jam 00.00 sampai jam 10.00 pagi ada tetap ada 53 penerbangan. Sebanyak 35 dari Jakarta tetap on time. Kita la­k­ukan pendataan dan hu­bungi pilot satu per satu, mana yang mogok dan mana yang bertugas. Kita cari pengganti dari instruktur dan mana­je­men. Ada 100 pilot peng­ganti,” tutur Emir.

Dalam kesempatan tersebut, Emir juga mengatakan jika ada delay atau keterlambatan pesawat, pihak Garuda bakal mengatasi masalah tersebut. “Itu (delay) bakal digabung ke pesawat yang lebih besar,” jelasnya.

Manajemen Garuda Indo­ne­sia mencatat ada 22 pener­bangan yang terganggu se­lama aksi mogok APG terjadi. Vice President Commu­ni­cation Garuda Indonesia, Pu­djobroto mengatakan, sejak pukul 00.00 WIB hingga pu­kul 13.00 WIB terdapat 144 penerbangan yang dilakukan Garuda ke seluruh Indonesia. Sebanyak 66 di antaranya me­rupakan penerbangan dari Jakarta.

Hingga pukul 13.00 WIB, ada 22 penerbangan yang me­nga­lami penundaan. Se­men­tara keberangkatan dari Ban­dara Soekarno-Hatta yang ter­tunda hanya berkisar 6-10 per­sen. Sa­lah satunya tujuan Ba­tam.

Duduk Bareng di Bulan Puasa

Dirut PT Garuda Indonesia, Dirut Emirsyah Satar akhirnya bisa tersenyum lega. Asosiasi Pilot Garuda memutuskan meng­­hentikan aksi mogok pada pukul 13.00 WIB.

Aksi dihentikan lebih awal karena telah tercapai kese­pa­katan antara APG dengan ma­na­jemen Garuda. Bertempat di kantor Garuda di kompleks Ban­dara Soekarno-Hatta, Emir dan Presiden APG Stephanus Geraldus berjabat tangan dan ber­pelukan.

Emir lalu para pilot melepas pin ‘Solidaritas Pilot’ yang me­ru­pakan simbol aksi mogok itu. Namun, begitu dilepas, Emir jus­tru meminta pin itu dan me­nye­matkan di kemejanya. Ting­kat Emir ini mengundang gelak tawa seisi ruangan.

Dalam kesempatan itu, Emir menjelaskan telah tercapai ke­sepakatan antara pengurus APG dengan manajemen. Semua tun­tutan APG akan dibahas bersama.

“Kita akan tindak lanjuti isu-isunya mengenai pilot asing dan se­baginya. Penyelesaian ter­se­but akan kita selesaikan de­ngan solusi bersama. Kita akan berte­mu lagi nanti pada bulan puasa. Kita berharap persoalan ini da­pat kita selesaikan sebe­lum lebaran,” kata Emir.

Sementara, Presiden Asosiasi Pilot Garuda (APG) Stephanus Geraldus mengumumkan aksi mo­gok resmi dihentikan pada pukul 12:58 WIB. “Saya atas na­ma Presiden Asosisasi Pilot Garuda pada pukul 1 kurang dua menit, kepada seluruh ang­gota bahwa mogok terbang dinyatakan berhenti.”

Menurutnya, aksi mogok ini terjadi karena saluran komuni­kasi dengan manajemen mam­pet. Dia berharap, sebelum Le­bar­an semua hal yang menjadi gan­jalan bisa diselesaikan bersama.

“Bukan soal menang-me­nang­an atau kalah-kalahan. Mu­dah-mudahan kesepakatan ini membuahkan hasil one time, one spirit, one goal,” kata Stephanus.

Ia menuturkan, ”perda­maian” ini terjadi tak lepas dari campur tangan Menteri BUMN Mus­tafa Abubakar.

“Menteri BU­MN sendiri men­jadi mediasi dan dia men­jadi ketuanya. Mu­dah-mudahan ke­sepakatan yang ditengahi oleh Menteri BUMN bisa mem­bawakan hasil baik bagi pilot dan PT Garuda.”   [rm]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Butuh Sosok Menteri Keuangan Kreatif dan Out of the Box

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:44

KPK Masih Usut Keterlibatan Hasto Kristiyanto di Kasus Harun Masiku dan DJKA

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Kesan Jokowi 10 Tahun Tinggal di Istana: Keluarga Kami Bertambah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Segini Potensi Penerimaan Negara dari Hasil Ekspor Pasir Laut

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:22

Main Aman Pertumbuhan 5 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:19

Gagal Nyagub, Anies Makin Sibuk

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:08

Predator Seks Incar anak-anak, Mendesak Penerapan UU TPKS

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:41

Dukung Otonomi Sahara Maroko, Burundi: Ini Solusi yang Realistis

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:39

Digelar Akhir Oktober, Indocomtech 2024 Beri Kejutan Spesial

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:29

WTO Perkirakan Perdagangan Global Naik Lebih Tinggi jika Konflik Timteng Terkendali

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:15

Selengkapnya