Berita

patrialis akbar/ist

Patrialis Kehilangan Integritas dan Kredibiltas?

RABU, 27 JULI 2011 | 13:42 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar dianggap tidak memiliki integritas dan kredibilitas bila penjemputan buronan kasus korupsi, Muhammad Nazaruddin, yang diutarakannya kemarin hanyalah karangan belaka.

"Pejabat negara itu dilihat dari integritas dan kredibilitasnya apa yang disampaikan merupakan info ke publik dan harus dipertanggungjawabkan. Apalagi dia (Patrialis) pembantu presiden," ujar anggota Komisi III DPR, Syarifudin Sudding, kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Rabu, 27/7).

Sudding menganggap bukan kewenangan Kementerian Hukum dan HAM menginformasikan dan melakukan penangkapan Nazaruddin.


"Bukan dalam kewenangan Menteri Hukum dan HAM melakukan penangkapan itu, tapi paling tidak harus ada koordinasi dengan aparat hukum lainnya karena ada bidang imigrasi menyangkut kepergian Nazar ke luar negeri," ucapnya.

Tapi Sudding tidak mau terlalu jauh menyebut Patrialis melakukan kebohongan publik.

"Mungkin saja memang sudah dilakukan (penjemputan Nazaruddin) tapi belum berhasil," katanya.

Dia yakin, aparat hukum KPK dan polisi sudah mengetahui keberadaan Nazaruddin. "Dengan peralatan canggih yang dimiliki kepolisian dan KPK, saya kira tidak terlalu sulit dengan melacak BTS," imbuhnya.

"Kemauan dan keseriusan melakukan penegakan hukum tidak sebatas pidato dan ucapan dan statemen di media, tapi perlu implikasi dan tindakan konkrit," tandasnya.

Kemarin, Patrialis Akbar menyatakan, tim untuk menjemput paksa buronan kasus Wisma Atlet, Muhammad Nazaruddin, sudah dibentuk dan akan berangkat Selasa malam (26/7). Patrialis mengakui keberadaan Nazar sudah diketahui dimana. Namun dia enggan memberitahukannya pada media karena takut buronan itu kabur.

""Siap melakukan penjemputan Nazaruddin. Tempatnya tidak tahu, nanti kalau dia dengar, dia kabur. Pihak polri dan imigrasi jalan," jelas Patrialis.

Beberapa saat kemudian, Menko Polhukam, dan Kapolri mengaku tidak ada rencana penjemputan itu. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya