nazaruddin-anas/ist
nazaruddin-anas/ist
RMOL. Faksi-faksi di tubuh Demokrat tidak hilang bahkan setelah satu tahun paska Kongres II di Bandung. Sepertinya masih ada pihak-pihak di internal yang tidak suka atas kemenangan Anas Urbaningrum. Bukan tak mungkin, gempa politik yang menimpa mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum itu akibat kesalahan sendiri.
Analis politik dari LSI, Burhanuddin Muhtadi dalam diskusi Trijaya Network di restoran Bakmi Grand Kelinci, Sentul, Jawa Barat, Sabtu (23/7), mengatakan, ada dua isu penting menyangkut kursi panas yang diduduki Anas sekarang. Pertama, jabatan Ketua Umum Demokrat adalah bukan sembarang posisi karena dengan itu Anas menjadi orang yang berada di tingkat elit partai pemenang pemilu.
Kedua, menjadi Ketua Umum Demokrat adalah tiket untuk kepentingan kekuasaan di 2014. Pada saat itu SBY punya kendala konstitusi untuk maju kembali sebagai calon presiden. SBY dalam beberapa kesempatan juga berjanji tidak akan mengizinkan anggota keluarganya meneruskan tampuk kepemimpinan nasional.
Populer
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
UPDATE
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Senin, 22 Desember 2025 | 17:44
Senin, 22 Desember 2025 | 17:42
Senin, 22 Desember 2025 | 17:38
Senin, 22 Desember 2025 | 17:26
Senin, 22 Desember 2025 | 17:24
Senin, 22 Desember 2025 | 17:10
Senin, 22 Desember 2025 | 17:09
Senin, 22 Desember 2025 | 17:02
Senin, 22 Desember 2025 | 17:02