Berita

MMS: FPI Paling Sering Jadi Aktor Kekerasan Berlatar Agama

SABTU, 23 JULI 2011 | 12:34 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Jawa Barat menjadi provinsi dengan kasus kekerasan berlatar belakang agama dan keyakinan paling banyak sepanjang tahun 2010, dengan 49 kasus kekerasan. Ini terjadi karena pembauranmasyarakat di beberapa kawasan di provinsi itu tidak terjadi sebagaimana mestinya.

Setelah Jawa Barat, sebanyak enam kasus terjadi di Jawa Timur. Lalu masing-masing empat kasus terjadi di DKI Jakarta dan Sulawesi Selatan.

Demikian disampaikan intelektual NU dan Ketua Moderate Muslim Society (MMS), Zuhairi Misrawi, ketika berbicara dalam seminar bertema "Penghayatan Panggilan Imamat dengan Semangat Pluralisme" di Seminari Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (23/7).


Dalam temuan MMS, sambung Zuhairi, juga disebutkan bahwa Front Pembela Islam (FPI) menjadi aktor yang paling kerap melakukan kekerasan berlatar belakang agama dan keyakinan dengan 10 kasus sepanjang 2010, diikuti Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan lima kasus dan kelompok Gabungan Reformasi Islam (Garis).

"Adapun yang paling banyak menjadi korban adalah umat Kristen sebesar 34 persen. Lalu pengikut Ahmadiyah sebesar 26 persen, juga kelompok yang dianggap sesat sebesar 11 persen," ujar Zuhairi.

Di atas itu semua, Zuhairi mengatakan bahwa kemajemukan bukan sesuatu yang aneh di Indonesia. Sebaliknya, keberagaman adalah realita Indonesia. Dia juga menyayangkan ancaman radikalisme dan intoleransi justru semakin besar dan eskalatif di era reformasi.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya