Berita

ilustrasi

ANDI NURPATIGATE

Arsyad Yakin Kasusnya Pengalihan Isu Suap Nazaruddin ke Sekjen MK

SELASA, 28 JUNI 2011 | 11:41 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Mantan hakim Mahkamah Konstitusi Muhammad Arsyad Sanusi baru saja memasuki ruang Panja Mafia Pemilu DPR. Sebelumnya, Panja selesai memeriksa putrinya, Neshawati, soal kasus pemalsuan surat keputusan Mahkamah Konstitusi terkait pemenangan caleg Dapil Sulsel I asal Partai Hanura, Dewi Yasin Limpo.

Saat membuka klarifikasi dalam kasus yang dituduhkan Ketua MK, Mahfud MD, dan Sekjen MK, Janedjri M Gaffar, kepada dirinya dia membuat pernyataan yang menggegerkan.

"Isu-isu yang dituduhkan Ketua dan Sekjen tersebut dengan segala kerendahan hati saya katakan, saya dan keluarga hanya bisa tersenyum sembari mengucap alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah wa sukrulilah," katanya di hadapan para anggota Panja Mafia Pemilu, gedung DPR, Jakarta, Selasa (28/6).


Bahkan, dia bersyukur dan semakin yakin bahwa MK-lah sedang diuji oleh Allah, bukan dirinya dan keluarganya.

"Melainkan lembaga (MK) itu sendiri. Kita semua sadari di tengah persoalan bangsa, serangan bertubi-tubi Mahfud MD pada saya pribadi, sangat keliru dan tidak mendasar, manipulatif dan tidak obyektif," katanya.

Sejatinya, lanjut Arsyad, banyak persoalan lain yang dihadapi bangsa dan lebih patut mendapat perhatian bersama, termasuk kasus eks Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin yang diakui Mahfud MD pernah memberikan uang persahabatan kepada Sekjen MK, Janedjri M Gaffar.

"Apakah kasus saya ini bukan pengalihan isu? Sekali lagi ini pengalihan isu," tegasnya.

Dia katakan, kecolongan surat palsu merupakan karena rapuhnya manajemen MK dan lemahnya pemahaman hakim MK pada teknis adminsitrasi.

"Nanti akan saya jelaskan apa bentuknya karena ini beda dengan departemen lain. Teknis adminstrasi peradilan MA dan MK tidak mungkin bocor seharusnya," ucapnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya