Berita

as hikam/ist

RESHUFFLE KIB II

Mungkinkah Muhaimin Iskandar Angkat Kaki?

SABTU, 25 JUNI 2011 | 08:57 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Sebaiknya Presiden Susilo Bambang Yudhyono mulai mempertimbangkan usul perombakan kabinet yang didengungkan para pengamat politik dan masyarakat.

"SBY harus menjalankan amanat konstitusi dan menghentikan menteri yang tidak becus," kata pengamat politik senior AS Hikam kepada Rakyat Merdeka Online (Sabtu, 25/6).

Menurutnya, pembentukan Satgas TKI oleh SBY adalah niat baik dari Presiden untuk menjalankan konstitusi itu yaitu melindungi warga negaranya di manapun berada. Hanya saja kerajinan SBY membentuk lembaga ad hoc sekaligus menunjukkan kepada publik bahwa Presiden tidak punya kabinet yang efektif selama ini.


"Relevan saja kalau reshuffle. Mau efektif, saya kira seperti yang pernah saya omongkan, jangan tergantung pada parpol, katakanlah misalnya kalau mau mengganti Menteri Tenaga Kerja (Muhaimin Iskandar) jangan tergantung dari PKB lagi lah," katanya.

Kecuali, lanjut mantan Menteri Riset dan Teknologi ini, kalau PKB melakukan terobosan dengan mensponsori seorang profesional di bidang ketenegakerjaan untuk menjadi menteri.

"Tapi saya pesimis dengan kemungkinan itu, mungkinkah PKB dan Imin mau pergi?" katanya.
 
Menteri-menteri SBY saat ini, menurutnya, tidak mempunyai tanggungjawab dan otonomi sehingga SBY sebagai Presiden harus tampil di muka publik untuk mengklarifikasi kecolongan-kecolongan dalam persoalan substansial.

"Kalau menteri kecolongan melulu tidak usah jadi menteri," tegasnya.

Menurutnya, dalam kasus kecolongan eksekusi Ruyati binti Satubi di Arab Saudi pekan lalu yang paling dirugikan pertama adalah rakyat Indonesia dan kedua adalah citra Presiden di mata rakyatnya.
 
"Dan penyebabnya, timnya sontoloyo," pungkasnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya