Berita

ilustrasi

Reshuffle Pintu Darurat, Golkar Pantas Penuhi Kabinet

RABU, 22 JUNI 2011 | 11:01 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Dua pertahanan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah ambruk.

Pertama, Sekretariat Gabungan Koalisi yang tidak mampu membendung desakan reshuffle dari DPR. Kedua, perpecahan di tubuh Partai Demokrat setelah Muhammad Nazaruddin "melukai kanan-kirinya" dari persembunyian.

Mengenai desakan reshuffle dari DPR, politisi senior Partai Golkar, Zainal Bintang, menyebutnya sebagai kegagalan Setgab yang paling besar.


"Itulah makanya saya katakan sejak awal, organisasi itu (Setgab) adalah organisasi siluman, diisi mafia, dimana para petinggi partai politik membagi kekuasaan," ujar Bintang kepada Rakyat Merdeka Online, Rabu (22/6).

Di kala situasi politik mengancam citra parpol-parpol di dalamnya, maka secara tak langsung para pengisi Setgab akan berlarian menyelamatkan diri.

"Dan itu termasuk oknum Golkar, bukan Partai-nya, tapi oknum Golkar," tegasnya.

Sejak Golkar mempertimbangkan keberadaaanya di Setgab Koalisi, Bintang memang telah menyerukan Golkar untuk keluar dari Setgab.

"Periksa pernyataan-pernyataan saya dari dulu meminta Golkar keluar," imbuhnya.

Mengenai desakan reshuffle yang menguat setelah kasus hukuman mati kepada TKI Ruyati di Saudi, Bintang mengaku sangat sepakat. Dia tak masalah jika empat menteri yang diminta mundur adalah, Menakertrans Muhaimin Iskandar, Menag Suryadharma Ali (SDA), Menlu Marty Natalegawa, dan Mensos Salim Segaf Al Jufri dan juga Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat.

"Reshuffle itu pintu darurat dari kepungan dan tekanan politik," katanya menanggapi usul dari sidang paripurna DPR.
 
Tapi Bintang menolak wacana kabinet ahli yang diisi seluruh orang profesional sebagai ganti kabinet sekarang.

"Untuk situasi saat ini tidak cocok kabinet ahli. Saya usul masukkan semua orang Golkar karena mereka berpengalaman mengelola negara ini dan paling tahan banting," tandasnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya