Berita

presiden sby/ist

Mahasiswa Hukum: SBY, Presiden Gombal yang Mendunia

SELASA, 21 JUNI 2011 | 13:15 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Kisah pilu Nirmala Bonat, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Provinsi Nusa Tenggara Timur yang menjadi korban penganiayaan majikannya di Malaysia dan berita duka tentang Sariam, 35, TKI asal Cianjur, Jawa Barat, yang disiksa majikannya selama tiga bulan di Kota Jouf, Saudi Arabia, tidak pernah jadi pelajaran buat pemerintah.

Demikian dikatakan Ketum DPP Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi) Windu Wijaya. Menurutnya, pemancungan terhadap Ruyati oleh pemerintah Kerajaan Arab Saudi adalah bukti nyata ketidakmampuan negara melindungi warga negara. Pemerintah di bawah kepemimpinan SBY-Boediono terkesan hanya mengharapkan sumbangan devisa yang dikirim oleh TKI ke Indonesia namun acuh tak acuh dan lalai dalam melindungi keselamatan dan kepentingan hukum para TKI.

"Bila saja Presiden SBY serius untuk menjalankan amanah konstitusi Pasal 27 ayat 2 bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan, mungkin tak akan ada terbisik dalam pikiran rakyat Indonesia untuk mencari rezeki di negeri orang," ujarnya.


SBY, tudingnya, selama ini hanya menyibukkan dirinya menciptakan lagu, mencurahkan hati dan memberi janji tanpa bukti. Jika saja semua itu dipinggirkannya, mungkin kisah penyiksaan dan pemancungan terhadap tenaga kerja Indonesia di luar negeri tidak akan terdengar.

"Kami mengutuk pihak pemerintah Republik Indonesia yang tidak mampu dan gagal melindungi keselamatan dan kepentingan hukum rakyatnya," tegas Windu.

Dia menekankan, berita duka Ruyati adalah bukti nyata gombalnya Presiden SBY untuk melindungi TKI seperti yang SBY sampaikan dalam pidatonya di depan sidang Organisasi Buruh Internasional (ILO). Ternyata bukan saja masyarakat Indonesia saja yang jadi korban gombalnya presiden namun masyarakat dunia pun menjadi target korban gombalnya sang presiden.

"Cukup sudah Presiden SBY berpidato. Seluruh mahasiswa hukum Indonesia dari Sabang sampai Merauke dari Miagas hingga Pulau Rote yang tergabung dalam bendera Permahi akan turun ke jalan untuk meneriakkan perlawanan terhadap pemerintah yang memiliki hobi berbohong," tegasnya lagi.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya