Berita

ruhut sitompul/ist

SBY DITUDUH MUNAFIK

Ruhut Sitompul: Profesor Jago Kandang Jangan Pertontonkan Kebodohan!

SENIN, 20 JUNI 2011 | 18:51 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Kalangan akademisi melakukan perlawanan. Sejumlah gurubesar berpangkat profesor tidak ragu lagi mengeritik pemerintahan SBY-Boediono dengan kata-kata keras. Hal ini membuat kuping Demokrat panas.

Tadi siang, gurubesar ilmu politik Universitas Indonesia, Iberamsjah, menyebut Presiden SBY pemimpin munafik. Ketua DPP Partai Demokrat bidang Komunikasi dan Informasi, Ruhut Sitompul, menuding, kalangan cendekiawan kampus menyalahgunakan era reformasi yang demokratis untuk kepentingan pribadi.

"Mereka yang baru bermain di sekitar kampus ingin diperhitungkan orang. Seolah mengeritik presiden itu sudah naik kelas, padahal dia masih jago kandang," lontar Ruhut dari Sydney Australia, saat dihubungi Rakyat Merdeka Online, Senin petang (20/6).


Menurut legislator di Komisi III ini, para profesor "tukang kritik" sudah masuk tahap salah kaprah menyikapi persoalan bangsa. Akademisi yang demikian, sebutnya, hanya berkutat pada teori-teori tapi tidak pernah mempraktikkan sesuatu untuk kemajuan negara.

"Jangan pertontonkan kebodohan, profesor. Nanti murid-murid tidak percaya lagi. Bagaimana mau lahirkan cerdik pandai kalau tak pernah berbuat. Kalau asal mengeritik gaya begitu, di pinggir jalan pun banyak," terangnya.
 
Ruhut meminta para profesor yang menurutnya hanya mencari popularitas dengan cara murahan untuk lebih menghargai kepemimpinan Presiden SBY yang membiarkan masyarakat bebas berpendapat. Akan lain halnya jika bukan SBY yang memimpin.

"Bersyukurlah pada Tuhan kita mendapat presiden seperti SBY. Terbayang kalau bukan SBY presidennya, pasti banyak pelanggaran HAM terjadi karena tidak ada kebebasan berpendapat," pungkasnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya