Berita

Tentara Angkatan Laut Australia

Dunia

Tentara Aussie Sembunyikan Kasus Pelecehan Seksual

RABU, 15 JUNI 2011 | 06:39 WIB

RMOL. Tentara Angkatan Laut telah mencoreng nama Australia di hadapan masyarakat internasional. Institusi militer Negeri Kanguru itu memerintahkan stafnya untuk merahasiakan pelecehan seksual.

Kenyataan pahit itu ketahuan setelah seorang perempuan yang mengklaim dilecehkan dan di­permalukan di kapal HMAS Cerberus di Victoria, Melbourne, pada per­tengahan 1990-an. Dia akan maju ke pengadilan, ber­sama dua personel pria lainnya dan me­minta kompensasi.

Salah satu dari pria itu dipukuli dan diperkosa, serta lainnya dipukuli secara brutal. Kisah mereka akan ditayangkan di program stasiun televisi ABC, Four Corners. Ketiganya meng­klaim, keluhan mereka disem­bunyikan pejabat Kementerian Pertahanan Australia.


Perempuan itu menyatakan, saat menjadi juru masak remaja di Angkatan Laut, tiga pria mele­cehkannya dan yang lainnya ha­nya menyaksikan. Kemu­dian, dia diseret keluar kamar, dise­rang dan akhirnya dilemparkan dalam keadaan bugil.

“Itu titik terendah dalam ke­hidupan saya,” ujarnya.

Kasus itu kemudian ditangani polisi Ang­katan Laut. Namun, si perempuan dipaksa mengata­kan adegan seks apapun dilaku­kan atas dasar suka sama suka.

Penyelidik dari satuan itu me­lakukan interogasi terha­dapnya pada 1996 dan mema­tikan reka­man hingga tiga kali, sehingga dia mengulang-ulang kisahnya. Pada akhirnya, gadis ini stres dan mengatakan apa yang me­reka ingin dengar.

Dalam kasus terpisah, seorang serdadu menyatakan diseret dari tempat tidurnya, dipukuli dan di­tahan sementara ada yang me­masukkan sesuatu ke anusnya. Tentara lain juga maju, me­nya­takan dirinya menjadi korban pemukulan sesama serdadu.

 Menteri Pertahanan Stephen Smith menyatakan akan ada pe­nyelidikan terhadap kasus-ka­sus ini. Menurut Smith, per­so­nel militer teramat sering men­dapat tudingan sebagai pelaku tindak kejahatan seksual.

“Tudingan ini bermula dari cuplikan video hubungan seks seorang kadet perempuan muda dengan teman sekelas di aka­demi. Hingga akhirnya, video itu kesebar via Skype tanpa se­pe­ngetahuannya. Kasusnya pun sampai ke media hingga memicu anggapan telah terjadi pelang­garan,” ujar Smith.

3 Bocah RI Dibui

Selain itu, Australia juga ditu­ding melakukan kekerasan terha­dap imigran gelap Indonesia ter­kait penangkapan tiga anak laki-laki di bawah umur asal Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.

Ke­tiganya adalah Ako Lani anak yatim piatu berusia 16 ta­hun, Ose Lani  berusia 15 tahun, dan John Ndollu 16 tahun. Me­reka sempat masuk bui di pen­jara orang de­wasa di negara ba­gian Queens­land, Australia.

Mereka ditangkap dalam se­bu­ah kapal pengangkut pencari su­aka yang terdeteksi di dekat Ash­more Reef 14 bulan lalu. Ke­tiga­nya ditahan di penjara su­per ketat Arthur Gorrie di Bris­­bane sejak Oktober 2010. Ketiga re­maja ini diduga terkait dengan kasus pe­nye­lundupan manusia, terancam hukuman lima tahun penjara.

Fakta mereka di bawah umur, di bawah 18 tahun, menjadi amu­nisi pengacara untuk mem­be­baskannya. Bukti itu otomatis dapat mematahkan hasil peme­riksaan sinar X yang dilakukan Kepolisian Australia (Australian Federal Police/AFP) dan jaksa. Pemeriksaan itu untuk memas­tikan apakah pencari suaka di bawah umur.

Pengacara Ose Lani, David Svo­boda mengatakan, Badan Urusan Pengungsi PBB (UNHCR) telah memutuskan bahwa tes kerangka tulang tak sahih untuk menen­tu­kan usia seseorang.  [rm]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya