Berita

Peti Mati Jadewa Juga Sambangi KPK

SELASA, 14 JUNI 2011 | 11:44 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Tidak hanya ke Rakyat Merdeka. Peti mati ukuran anak-anak juga dikirimi Jakarta Development Watch (Jadewa) ke beberapa kantor media massa.

Menurut kurir yang membawa peti mati tersebut ke redaksi Rakyat Merdeka di Gedung Graha Pena, Jakarta, selain ke Rakyat Merdeka, dia ditugaskan mengantarkan peti mati ke beberapa kantor media massa lain seperti Antara dan Kompas.

"Saya sudah mengantarkan ke Kompas dan Antara," ujar kurir itu sambil menunjukkan bukti penerimaan barang kepada Rakyat Merdeka Online, Selasa siang (14/6).


Ketua Jadewa, Nur Azhari, ketika dihubungi Rakyat Merdeka Online, mangakui dirinya sedang berada di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Kuningan, Jakarta Selatan untuk mengirimkan peti serupa dengan pesan serupa.

"Saya masih di KPK nih," ujarnya saat ditelepon sesaat lalu.

Seperti diberitakan sebelumnya, hari ini LSM Jadewa ingin mengikuti sukses Chief Executive Officer (CEO) Buzz&Co, Sumardi, yang sempat membuat heboh masyarakat dengan mengirimkan peti mati ke lebih dari 100 kantor media massa untuk mempromosikan sebuah buku.

Meski caranya sama, namun isi pesan peti mati kiriman Jadewa adalah dokumen yang mengumbar Pengaduan Dugaan Tindak Pidana dan Penggelapan Aset Negara (persengkongkolan) yang berkedok sinergis BUMN antara PT Telkom, PT Inti dan PT LEN.

Dalam surat pengantarnya, Nur Azhari mengatakan, maksud pengiriman peti mati adalah mengadukan perkara dugaan tindak pidana dan penggelapan aset negara dalam proyek pengadaan dan pemasangan modernisasi jaringan akses kabel tembaga (Trade In Trade Off) yang dilakukan dengan penunjukan langsung oleh PT Telkom kepada PT Inti dan PT LEN.

Menurutnya, PT Telkom dalam memutuskan pelaksanaan proyek tersebut secara penunjukan lansung (tanpa tender) dengan kontrak nomor K.TEL.395/HK.810/ITS.00/2010 tertanggal 30 Desember 2010 yang berpotensi merugikan negara kurang lebih Rp2-3 triliun.[ald] 

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya