Berita

rachmawati soekarnoputri/rm

Eks Wantimpres: Sangat Bijaksana Kalau SBY Mundur dari Demokrat

SENIN, 13 JUNI 2011 | 14:25 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terlalu dipusingkan oleh ulah kader-kadernya di Partai Demokrat.

Lihatlah Muhammad Nazaruddin, yang membangkang pada perintah SBY untuk kembali ke Jakarta untuk jalani pemeriksaan hukum. Atau pernyataan publik kader-kader Demokrat, yang sering melahirkan polemik dan tidak sesuai anjuran SBY untuk bersikap tenang menyikapi isu-isu yang berkembang.

Terkesan sekali bahwa SBY menjadi tidak fokus mengurus negara, karena sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat tenaganya terkuras untuk hal-hal yang mencemarkan nama baik partainya.


Terkait dengan itu, mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Rachmawati Soekarnputri, menganjurkan SBY memisahkan dirinya dari tugas-tugas kepartaian, agar bisa fokus menyelesaikan masa jabatan yang tinggal efektif dua tahun lagi.

"Kalau secara fatsun politik, memang seharusnya Presiden RI bukan presiden partai. Dia harus jadi negarawan. Seharusnya begitu fatsun politiknya. Tapi prakteknya, semua presiden yang diangkat itu berinduk pada partai politik dan negara jadi negara alat kekusaan," tutur putri Presiden Pertama RI Soekarno ini kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Senin, 13/6).

Menurutnya, ada kesalahan visi dari pemimpin bangsa yang lebih sensitif dalam menyikapi isu partai politik daripada persoalan kebangsaan.Usulan agar Presiden SBY mengundurkan diri dari jabatan di Demokrat layak dipertimbangkan Presiden.

"Sangat bijaksana kalau itu dilakukan. Kembalilah pada fatsun politk itu. Lepaskan atribut partai politik dan berdiri di atas semua golongan," terangnya.
 
Tidak cukup hanya mengundurkan diri dari jabatan di Parpol, menurutnya, perubahan komposisi kabinet pun harus dilakukan bila Presiden ingin mengendalikan penuh kemudi pemerintahan di masa akhir jabatan yang tinggal sesaat lamanya. Kebijakan yang mengakomodasi terlalu banyak kepentingan Parpol dinilainya memperburuk citra kepemimpinan SBY.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya