Berita

KISRUH DEMOKRAT

Golkar Jangan Besar Kepala!

SENIN, 13 JUNI 2011 | 10:41 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Tidak perlu menunggu hasil survei pun secara secara sederhana dapat diambil kesimpulan bahwa deretan perkara korupsi yang melibatkan para petinggi Partai Demokrat pasti menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat pada partai pemenang Pemilu 2009 itu.

Dan dalam perpolitikan, pasti ada kepentingan yang diuntungkan dari keterpurukan pihak lain. Dalam konteks penurunan kepercayaan publik pada Demokrat, semua partai politik di parlemen ikut menikmatinya terutama partai menengah yang baru eksis di parlemen.
 
"Hasil survei LSI yang baru itu hanya menegaskan saja fakta bahwa rakyat benar-benar muak dengan tingkah elit politik di Demokrat karena dipersepsikan melindungi barisan koruptor. Namun kalau dibilang hanya Golkar yang diuntungkan, itu tidak benar juga," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring (IDM), Munatsir Mustaman, kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu, Senin (13/6).


Menurutnya, partai-partai politik sedang dalam masa konsolidasi yang kuat. Jika popularitas Golkar naik, itu adalah hal alamiah karena Partai Golkar-lah yang selama ini gencar mengkritik Demokrat terutama dalam perkara eks Bendahara Umum Demokrat, Muhammad Nazaruddin.

"Sebenarnya semua partai diuntungkan kalau dia konsolidasi dan tetap jaga image. Tapi jangan berharap banyak, karena masyarakat menganggap bahwa semua partai politik diisi kader bermasalah, termasuk kader-kader Golkar di daerah," terangnya.
 
Sedangkan, partai menengah ke bawah seperti Partai Gerindra dan Partai Hanura diprediksi pintar mengambil peluang dengan menggencarkan pengkaderan dan pendidikan di daerah-daerah.

"Kalau itu terus dijalankan mereka, partai menengah ke bawah ini, yang akan dianggap bersih oleh masyarakat," jelasnya.

Sementara, posisi partai-partai politik rekan koalisi pemerintah, selain Golkar, dalam keadaan terjepit terimbas penurunan kredibilitas Demokrat. Posisi terjepit itu diperparah dengan adanya kontrak koalisi baru yang lebih ketat.

"Apalagi sudah ada kesepatakan koalisi baru. Mereka enggak akan mengkritisi Demokrat. Kalau mereka berani mengkritisi, sanksi akan kembali ke kontrak koalisi. Saya kira mereka tidak akan berani keluar dari koalisi karena bakal kehilangan posisi strategis di kementerian kabinet," ujarnya seraya menambahkan bahwa anggaran masuk ke partai akan terancam jika posisi strategis menteri-menteri kabinet dilepas.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya