Berita

ramadhan pohan/rm

Ramadhan Pohan Jernihkan Mr. A ke Akbar Tanjung

JUMAT, 03 JUNI 2011 | 18:30 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Sesepuh Partai Golkar Akbar Tanjung bahkan sempat menelepon Ramadhan Pohan pada satu malam untuk menanyakan sendiri siapa Mr. A yang dimaksudnya berada di balik serangan kepada Partai Demokrat.

Pengakuan itu dinyatakan Akbar Tanjung saat wawancara yang ditayangkan live dari studio Metro TV, Jakarta, Jumat petang (3/6). Tapi telepon itu tidak disambut oleh Ramadhan Pohan.

"Untuk meyakinkan siapa Mr. A, saya telepon dia tapi tidak diterima," akunya.


Ramadhan Pohan, yang juga diwawancara, membantah pernah mendapat telepon Akbar Tanjung ke ponselnya.
 
"Kalau Abang telepon keluar pasti keluar nama AT (di ponsel), tapi ini tidak pernah keluar," bantahnya.

Kepada Akbar Tanjung, Ramadhan mengungkapkan alasannya mengapa serangan yang disebutnya underground dari Mr. A kepada Demokrat tidak dibukanya terang-terangan ke publik.

"Serangan underground tapi kita bahas terbuka kan enggak masuk akal," ucapnya.

Akbar Tanjung yang sudah bergelimang pengalaman politik tidak setuju dengan pandangan Ramadhan. Dia mengajak Ramadhan lebih transparan.

"Kalau sudah sebut Mr. A pasti di benak anda sudah ada bayangan siapa orang itu. Kemukakan saja. Siapa Mr. A itu kan ditanya publik. Kalau tidak mau terbuka katakan kepada polisi, jaksa, intelijen biar mereka lakukan pengawasan terhadap tokoh A yang dicurigai itu," tegasnya.

Tidak mau kalah, Ramadhan mencoba jurus mengelak yang lain. Dia mengklarifikasi kronologi soal penyataannya menyangkut Mr. A.

"Ketika berhadapan dengan wartawan saya tidak bicara khusus Mr. A. Saya bicara untuk tanggapi saja SMS gelap kepada SBY. Ada fitnah soal kami punya Rp 47 triliun. Lalu saya bicara Mr. A," kata anggota Komisi II itu.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya