Berita

Pancasila Tidak Cocok dengan Dunia Pendidikan yang Kapitalistis

JUMAT, 03 JUNI 2011 | 16:32 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Pendidikan Pancasila tidak cukup hanya dijadikan mata pelajaran di dalam sistem pendidikan yang menganut paham komersialisasi.

Menurut aktivis Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), Faisal Rachman, Pancasila hilang dalam dunia pendidikan karena trauma masa lalu yang dijadikan alat kekuasaan Orde Baru untuk melanggengkan kekuasaan dan dijadikan alat deteksi terhadap pemikiran-pemikiran kritis.

Sementara nilai-nilai Pancasila yang sangat identik dengan Bung Karno dipisahkan dari penggalinya sendiri sehingga yang terjadi adalah distorsi besar terhadap Pancasila.


"Pancasila tidak cukup sekadar dijadikan mata pelajaran dalam dunia pendidikan, karena lembaga lembaga pendidikan yang ada lebih banyak bersifat komersialisasi yang berarti menganut kapitalisme," katanya kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Jumat petang, 3/6).

Dengan demikian meletakkan kembali Pancasila dalam pandangan hidup bangsa tidaklah tepat hanya dengan menjadikannya mata pelajaran dalam kurikulum.  

"Pancasila yang pada akhirnya bertujuan kesejahteraan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia bisa didapatkan salah satunya dari Pendidikan, dan itu bisa terjadi bila hak mendapatkan pendidikan mengandung diskriminasi," tegasnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya