Berita

BAYANG-BAYANG ISRAEL

Roy Suryo Minta Telkomsel Hati-hati Jalin Kerjasama

RABU, 01 JUNI 2011 | 16:00 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. PT Telkomsel tetap mempertahankan perusahaan teknologi informasi terkemuka, Amdocs, dalam tender proyek customer relationship management (CRM). Bahkan, info yang didapatkan menyebut perusahaan IT ternama milik Israel itu telah memenangkan tender.

Telkomsel memang sudah memiliki hubungan kerja sama dengan Amdocs. Pada tahun lalu, operator seluler terbesar di Tanah Air itu memenangkan Amdocs dalam tender billing system Tellkomsel. Namun, Direktur Utama Telkomsel Sar­woto Atmosutarno, membantah keras dugaan konspirasi di lingkungan elite Telkomsel untuk memenangkan Amdocs dalam tender CRM.

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Roy Suryo, mengaku belum memastikan kemenangan Amdocs dalam tender CRM. Tapi ia memang mengkhawatirkan hal itu betul-betul terjadi.


"Saya mesti pastikan lagi (kemenangan Amdocs) supaya tidak miss. Tapi kalau itu yang terjadi, memang secara pribadi saya merasa perlu mengingatkan Telkomsel," ujar Roy kepada Rakyat Merdeka Online, Rabu (1/6).

Roy Suryo mengingatkan, Telkomsel adalah satu-satunya provider jaringan komunikasi seluluer yang mayoritas sahamnya masih dimiliki Indonesia (Telkom). Hingga saat ini porsi kepemilikan pemegang saham Telkomsel masih 65 persen, sementara sisa 35 persen milik Singapura (Singtel).

"Saya ingatkan, Telkomsel sebagai satu-satunya operator yang masih asli milik Indonesia di antara operator lain, untuk berhati-hati menjalin kerjasama bisnis dengan negara yang tidak punya hubungan diplomatik dengan Indonesia," ungkapnya.

Keterlibatan Amdocs dalam pengadaan CRM dipastikannya akan mendapat reaksi dari masyarakat dan dapat menurunkan kepercayaan publik pada Telkomsel. Salah satu alasannya adalah ketiadaan hubungan diplomatik Indonesia dengan Israel. Tapi Roy meredakan kekhawatiran publik tentang kebocoran data rahasia akibat kehadiran Amdocs.

"Membahayakan sih tidak, jadi tidak perlu dikhawatirkan tentang intelijen. Di CRM tidak ada soal. Karena intelijen kalau mau menyadap dari mana saja bisa. Yang saya persoalkan cuma persoalan etisnya saja apa pantas buka hubungan bisnis dengan Israel," jelasnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya