RMOL. Selain bukan dari Nazaruddin, pesan singkat yang menyebar dan berisi tudingan kepada elit Demokrat, termasuk SBY, diragukan dikirim dari Singapura secara langsung.
"Rata-rata para penerima SMS dari +6584393xxx tersebut hanya menerima forwading dari pihak kedua atau ketiga atau bahkan kesekian, berupa sebuah pesan yang seolah-olah ditulis oleh 'Nazarudin' tersebut," kata anggota Komisi I dari Fraksi Partai Demokrat, Roy Suryo, kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Minggu, 29/5).
Karena itu, tanpa mau mempersoalkan isi pesan tersebut, Roy meminta kepada siapapun yang memang menerima pesan tersebut pertama kali atau pengirim yang menerima langsung dari nomor +6584393xxx, agar berani tampil ke depan publik dan membantu Polri. Bantuan dari penerima pertama ini sangat penting untuk mengetahui prefix +65 atau kode Singapura yang dituliskannya.
"Meskipun bisa saja hal tersebut (kode Singapura) dibuat dengan menggunakan fasilitas di Internet, misalnya WAP2SMS. Saya menduga kabar adanya SMS dari +6584393xxx tersebut adalah hoax alias kabar bohong, jadi tidak perlu dicek isinya karena keakurasian prefix +65-nya pun diragukan," tegas Roy.
Roy juga mengingatkan, berdasar UU No 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, masyarakat tidak perlu ikut menyebarkan hoax karena bisa justru dianggap meneruskan informasi yang tidak benar.
[yan]