Berita

KRISIS DEMOKRAT

Haruskah SBY dan Boediono Dipecat Juga?

RABU, 25 MEI 2011 | 10:36 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Sanksi etika dan moral berupa pencopotan yang dijatuhkan Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat kepada Bendahara Umum DPP Partai Demokrat, M Nazaruddin, mestinya jadi langkah awal bagi tegaknya pengadilan etika kepada pejabat negara.

Penegakan etika terhadap pejabat negara harus dilakukan secara konsisten untuk seluruh pejabat negara yang telah menciderai kepercayaan rakyat, menciderai kehormatan dan citra institusi. Demikian pernyataan bersama Haris Rusli dari Petisi 28; M Chozin dari PB HMI MPO; Agus Jabo Priyono dari PRD; Hartsha Mashirul dari FKPI; Yudi Budi Wibowo dari STN; dan Gigih Guntoro dari Indonesian Club kepada wartawan sebelum menggelar audiensi dengan Badan Kehormatan DPR, di Nusantara II, Komplek Parlemen, Jakarta pagi ini (Rabu, 25/5).

Bila Nazaruddin yang baru diduga terlibat kejahatan korupsi telah diberi sanksi politik oleh DK DPP Partai Demokrat, maka sejumlah anggota DPR yang diduga terlibat dalam berbagai kasus korupsi, demikian juga sejumlah pejabat eksekutif seperti Presiden SBY dan Wapres Boediono, walaupun belum terbukti dari segi hukum, semestinya tunduk kepada kode etik pejabat negara.


"Tunduk pada etika pejabat negara adalah mengundurkan diri dari posisinya sebagai pejabat negara, walaupun belum terbukti secara hukum," demikian penegasan mereka.

Para aktivis ini mendatangi BK DPR untuk meminta BK memberikan sanksi tegas kepada anggota DPR yang nakal, seperti Nazaruddin.[ald] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya