mahfud md/ist
mahfud md/ist
RMOL. Kedatangan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD ke Istana Negara untuk melaporkan dugaan gratifikasi yang dilakukan Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin kepada Sekretaris Jenderal MK Janedjri M Gaffar mengundang banyak tanda tanya.
"Mengapa kasus ini dibahas di kantor presiden, padahal ini kan urusan partai bukan urusan kepresidenan, jika saya jadi MK kirim surat juga cukup tanpa harus berhadap-hadapan bersama presiden melakukan konferensi pers. Kasus ini adalah internal partai dan belum menjadi kasus nasional, jadi Mahfud tidak perlu mendatangi Istana untuk membahas kasus partai yang dibina Presiden," ujar ahli hukum J.E Sahetapy, Sabtu (21/5).
Menurut Sahetapy, kasus ini mengingatkan masyarakat pada budaya menghadap sang tuan untuk minta restu dengan tujuan tuan tersebut membantu menyelesaikan kasusnya. Masyarakat juga bosan dengan politik pencitraan yang selalu dilakukan presiden. Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap kritis terhadap kasus ini, karena menurutnya tidak mungkin ada asap tanpa api.
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05
Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27
Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15
Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02
Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28
Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17
Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05
Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22
Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19
Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03