Berita

ilustrasi/ist

Bisnis

Sering Makan Gorengan Merusak Dinding Usus

Waspadai Bahaya Kanker Usus
JUMAT, 20 MEI 2011 | 01:38 WIB

RMOL.Jika terlalu sering mengkonsumsi gorengan dan daging merah, Anda rentan kena kanker usus besar atau kolorektal. Pasalnya, minyak goreng bisa memicu asam empedu di dalam usus. Asam empedu ini bisa mengiritasi usus.

Dari pagi hingga malam, ma­syarakat acap kali disuguhi go­rengan. Sementara, minyak go­rengnya dipakai berkali-kali se­hingga bisa menghasilkan ra­cun dan radikal bebas yang bisa me­rusak dinding usus.

“Daging merah yang dimasak pada suhu tinggi bisa menim­bulkan senyawa acrylamid yang dapat memicu kanker,” kata Dr Aru W Sudoyo di acara ‘Kan­ker Usus Besar Bisa Di­ce­gah’ di Jakarta, baru-baru ini.

“Saat membuat gorengan bia­sanya menggunakan mi­nyak yang sudah di­pakai berulang-ulang,” imbuh dok­ter yang men­jabat se­bagai Ketua Per­himpunan Dokter Spesialis Pe­nya­kit Dalam Indonesia itu.

Kanker usus besar atau kan­ker kolorektal adalah salah satu jenis penyakit kanker yang ha­rus di­waspadai. Jika tidak dian­tisipasi dini, akan berakibat pa­da kema­tian.               

Dr Aru menjelaskan, kanker usus besar adalah suatu kega­nasan yang terjadi di dalam usus besar sampai dubur dan lebih ba­nyak menimpa kaum laki-laki.

Diperkirakan, sekitar 75 per­sen penderita kanker usus besar tidak sadar kalau ia terkena pe­nyakit tersebut. Gejalanya ti­dak lang­sung terlihat tapi baru mun­cul se­telah bertahun-tahun ke­mudian.

Ia menjelaskan, mayoritas kan­ker usus besar berawal dari per­tumbuhan sel yang tidak ga­nas (adenoma) yang awalnya mem­bentuk polip. Sebenarnya, polip mudah diangkat, tapi se­ring ade­noma tidak menunjukan ge­jala apa pun.

Kondisi seperti itu, katanya,  bisa berpotensi menjadi kanker yang dapat terjadi di semua ba­gian dari usus besar. Kanker ko­lorektal juga dapat menyebar ke­luar jaringan usus besar dan ba­gian tubuh lainnya.

Makanan pencegah kanker ko­lon antara lain serat, vitamin D, kalsium, antioksidan dan teh hi­jau. Operasi pada penderita kan­ker kolorektal tidak menja­min semua sel kanker terangkat. Ka­rena itu, tetap perlu dilakukan ke­moterapi untuk membunuh sel-sel yang masih tertinggal.

Selain deteksi dini, pem­be­kalan pengetahuan yang cukup  mengenai kanker kolorektal sa­ngat penting. Contohnya, ba­nyak yang masih belum me­nge­tahui apa sebenarnya kanker usus besar itu. “Apa itu faktor risikonya dan bagaimana men­ce­gahnya,” ujar dr Aru. [RM]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya