Berita

antasari azhar/ist

Tanda-tanda Rekayasa Kasus Antasari Kembali Dibeberkan

SENIN, 09 MEI 2011 | 16:26 WIB | LAPORAN:

RMOL. Kasus penuh misteri dan sarat rekayasa agaknya tepat dialamatkan pada kasus pembunuhan Direktur Utama PT Putra Rajawali Banjaran Nasruddin Zulkarnaen, yang melibatkan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Antasari Azhar.

"Rekayasa pertama adalah pencekalan yang dilakukan oleh Jasman Pandjaitan, Kapuspenkum Kejaksaan pada tanggal 1 Mei 2009 tidak ada dalam berkas perkara," ujar pengacara Antasari, Maqdir Ismail usai diskusi Rekayasa Kekuasaan terhadap Kasus Antasari di rumah perubahan 2.0, Duta Merlin, Harmoni Jakarta Pusat, (Senin, 9/5).

Rekayasa kedua, lanjut Maqdir, adalah terkait hasil penyidikan. Dalam berita acaranya disebutkan, kejadian perkara tangal 26 April, padahal penangkapan atas Sigit Haryo Wibisono tanggal 28 April dan atas Antasari 4 Mei 2009.


"Saya cuma bicara tentang fakta," ujarnya

Selain itu rekayasa lainnya adalah pada saat saat dilakukan penyitaan di dalam ruangan KPK Antazari. Pada saat penyitaan itu Antasari tidak dilibatkan.

"Hasil penyitaan itu adalah laptop berisi rekaman percakapan dengan Anggoro. Itu tidak pernah jelas dimana laptop Antasari. Padahal sudah diminta sejak dulu," ujarnya.

Atas berbagai keganjalan itu, menurut Maqdir, cara terbaik  untuk menguak rekayasa  tersebut adalah dengan menguak siapa pengirim SMS ancaman dan telepon ancaman terhadap almarhum Nasruddin. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya