Berita

RADIKALISASI

Presiden Instruksikan Tokoh Agama Sampai Kepala Desa Aktif dan Efektif

KAMIS, 28 APRIL 2011 | 11:18 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Presiden mengajak para pimpinan daerah lebih serius mewaspadai gerakan radikalisasi bermotif agama dan ideologi.

"Radikalisasinya yang salah, bukan agamanya. Kalau ini kita biarkan juga akan mengancam karakter rakyat kita, kantong masyarakat kita, elemen generasi muda kita dibikin radikal, menyukai kekerasan, melawan hukum," tegas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat berpidato dalam pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrembangnas) 2011 yang dihadiri seluruh pimpinan daerah, di Bidakara, Jakarta, beberapa saat lalu (Kamis, 28/4).

Menurut Presiden, jika radikalisasi itu dibiarkan dalam jangka panjang maka akan mengubah karakater bangsa Indonesia yang sesungguhnya penuh toleransi dan suka ketentraman.


"Generasi muda dijadikan sasaran, akhirnya jadi korban. Ini pun jangan kita biarkan. Kita tidak boleh apatis dan pasif membiarkan begitu saja," imbuh SBY.

SBY melanjutkan, jika radikalisasi berkaitan dengan agama, menodai dan merusak ajaran agama, dia meminta para pemuka agama berperan aktif untuk lakukan pelurusan agar umat beragama di Indonesia menjalankan ajaran agamanya dengan benar.

Namun, jika berkaitan dengan ideologi, apalagi mengancam empat pilar Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, SBY menyerukan semua elemen bangsa bertanggungjawab mengemban tugas secara bersama untuk hentikan ancaman itu.

"Secara khsusus saya instruksikan kepada para Bupati dan Walikota untuk berperan secara aktif dengan kepemimpnan yang efektif. Mengapa? Saudaralah para Bupati dan Walikota dan dibantu Camat dan Kepala Desa yang paling tahu denyut nadi masyarakat dan keganjilan-keganjilan masyarakat kita, 7x24 jam, tujuh hari seminggu," paparnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya