Berita

Dunia

KONFLIK THAILAND-KAMBOJA

Thailand Tak Akan Masuk Perangkap Kamboja

MINGGU, 24 APRIL 2011 | 17:32 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

RMOL. Dalam upaya untuk mengakhiri bentrokan mematikan yang berlangsung di perbatasan Thailand dan Kamboja, Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva mengatakan siap untuk melakukan pertemuan bilateral dengan pemerintah Kamboja untuk mencari solusi konflik berdarah ini.

Dalam pernyataan yang disebarluaskan oleh  televisi dan radio Thailand, Abhisit mengatakan sengketa perbatasan melalui Regional Border Committee yang dapat diselenggarakan baik di Thailand atau Kamboja. Pertemuan ini diyakini mampu menormalkan kembali kehidupan penduduk desa di daerah perbatasan yang disengketakan.

Abhisit juga menegaskan bahwa sengketa perbatasan harus diselesaikan oleh kedua tetangga dan tidak ada negara lain harus diizinkan untuk campur tangan dalam masalah ini.


Namun, keinginan Abhisit untuk menyelesaikan konflik ini secara bilateral tidak mendapatkan respon dari pemerintah Kamboja yang keukeuh ingin membawa masalah perbatasan ini ke forum internasional.

"Thailand tidak akan masuk ke perangkap Kamboja, dimana (negara) tetangga ini  mencoba untuk meningkatkan konflik (agar terlihat) begitu hebat hingga seakan-akan tidak dapat diselesaikan di tingkat bilateral," ujar Abhisit seperti dikutip MCOT, (Minggu, 24/4)

Abhisit berharap bisa bertemu dengan Perdana Menteri Hun Sen pada KTT ASEAN yang dijadwalkan akan diselenggarakan  pada 7 Mei mendatang.

"Jika saya memiliki kesempatan (Bertemu Hun Sen), saya ingin berbicara dengan dia tentang (penyelesaian) konflik Thailand-Kamboja," kata perdana menteri Thailand.

Sejak Jumat (22/4), tentara kedua negara terlibat beberapa kali bentrokan di perbatasan, tepatnya di sebelah barat kuil yang sudah berusia sekitar 900 tahun, Preah Vihear. Daerah yang disengketakan sejak tahun 2008 setelah UNESCO menetapkannya sebagai warisan umat sedunia (common heritage of mankind). Bentrokan ini telah menewaskan tujuh tentara dan memaksa lebih dari 30.000 penduduk desa diperbatasan untuk sementara mengungsi ke tempat yang lebih aman. [arp]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya